Ambisi Anies Sudah Rusak Monas, Kenneth PDIP Minta Formula E Dibatalkan Saja

Minggu, 10 Oktober 2021 – 15:47 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengkritik Gubernur Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth makin yakin Gubernur Anies Baswedan tidak merencanakan dan mempersiapkan secara matang Formula E.

Hal itu terlihat jelas dari seabreg masalah terkait penyelenggaraan ajang balap mobil tersebut. Terbaru, Pemprov DKI batal menggunakan area Monumen Nasional sebagai sirkuit.

BACA JUGA: Anies Bungkam soal Formula E, Ferdinand Singgung Lidah Ahok

"Dari awal sudah diduga, jika ajang balap mobil listrik Formula E tidak mempunyai perencanaan dan persiapan yang matang, baik dari segi lintasan dan yang lain-lain. dan ini juga secara tidak langsung menegaskan bahwa ada masalah di dalam studi kelayakan penyelenggaraan Formula E," ketus Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (8/10).

Pria yang akrab disapa Kent itu menambahkan, ketimbang masalah terus bertambah, lebih baik Formula E dibatalkan saja. Tentu saja Pemprov DKI wajib menarik semua dana yang sudah masuk kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E.

BACA JUGA: Formula E Batal Digelar di Monas, Bang Ruhut Merespons, Menohok

Dia mengingatkan bahwa demi ambisi Anies menggelar Formula E di Monas, ratusan pohon di kawasan cagar budaya tersebut telah ditebang.

Selain itu, batu alam yang menghiasi kompleks Monas juga mereka tutup dengan aspal untuk sirkuit.

BACA JUGA: Formula E Batal di Monas, Ferdinand: Anies Tidak Paham Aturan

"Bagaimana mau didukung jika semuanya terkesan grasa-grusu dan tidak siap. Lebih baik lupakan saja Pak Anies. Lebih baik fokus di kegiatan prioritas Pak Anies yang lain saja, seperti penanggulangan banjir atau tentang pengendalian pemakaian air tanah di Provinsi DKI Jakarta," tegas Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Dia pun menuntut PT Jakpro sebagai pelaksana proyek untuk ikut bertanggung jawab, terutama terkait penebangan pohon dan pengaspalan jalan Monas.

Apalagi, pengerusakan kawasan Monas oleh Jakpro dibiayai APBD DKI alias uang rakyat.

"Intinya PT Jakpro harus bertanggung jawab terkait pemakaian APBD ini dan kemudian harus mengembalikan wujud Monas seperti dahulu kala," tegas Kent.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria pun tak luput dari kritik Kent. Politikus PDIP itu mempersoalkan sikap Riza yang tidak terbuka soal opsi lokasi sirkuit Formula E pengganti Monas.

Seperti diketahui, Pemprov DKI mengaku tengah mempertimbangkan lima lokasi sebagai opsi untuk arena kebut-kebutan mobil listrik itu.

Selain itu, Kent pun sangat menyayangkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang enggan membocorkan tiga dari lima opsi pengganti tempat diselenggarakan Formula E 2022. Hal itu dilakukan karena akan ramai jadi perbincangan dan mempersulit persiapan sirkuit.

"Terkait statement Pak Wagub, Saya Khawatir jikalau Pak Wagub berani membuat statement seperti itu, maka akan bisa memperkuat kecurigaan Masyarakat DKI Jakarta bahwa memang pagelaran balapan Formula E ini memang ada masalah," pungkas Kent. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler