AMDI: Kekerasan Pada Anak Menghambat Terciptanya Generasi Penerus Tangguh

Minggu, 29 September 2019 – 22:15 WIB
Diskusi "Mengatur Emosi Orang Tua” di Aula SD Budi Mulia, Pondok Aren Tangerang Selatan, Sabtu (28/9). Foto: AMDI for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu persoalan mendasar yang menghambat terwujudnya generasi penerus tangguh, berdaya saing unggul dan kompeten. Salah satu faktor yang bisa mencegah terjadinya kekerasan anak, antara lain dengan mengatur emosi orang tua.

Karena itu, Yayasan Anak Masa Depan Indonesia (AMDI) menggelar diskusi berserial yang mengangkat tema “Mengatur Emosi Orang Tua” di Aula SD Budi Mulia, Pondok Aren Tangerang Selatan, Sabtu (28/9).

BACA JUGA: Waspada, Gawai Bisa Mendorong Kekerasan Terhadap Anak

“Kegiatan ini merupakan salah satu program Yayasan AMDI dalam rangka upaya mencegah kekerasan anak yang hingga kini masih belum disadari oleh orang tua,” ujar Ketua Yayasan AMDI Clara Tampubolon.

Dalam diskusi tersebut, AMDI menghadirkan tiga narasumber yaitu Puti Guntur Soekarno Putri(Dewan Pengawas AMDI), ‎Arist Merdeka Sirait (Ketua Komnas Anak) dan Gracia Stephanie Darmawi(Psikolog).

BACA JUGA: Payakumbuh Studi Kasus Cara Penanganan Kekerasan pada Anak

Puti Guntur Soekarno Putri dalam paparannya menyampaikan perihal bagaimana mengatur emosi dari pengalaman praksis. Sebagai seorang Ibu, ia memulai dengan melihat kebiasaan anak, kemudian cara berkomunikasi hingga pertemananannya.

“Kendalikan dini harinya kemarahan di depan anak kita, tenangkan diri, selanjutnya ajak anak berdialog,” urainya. Zaman now, lanjut Dewan Pengawas AMDI tersebut, didik anak kita selalu dengan kasih sayang dan berikan kepercayaan.

Sementara Aris Merdeka Sirait memaparkan tentang model-model kekerasan dan pengalaman melakukan advokasi anak di berbagai daerah di Indonesia. Psikolog Stephania menjelaskan tentang bagaimana pola asuh agar orang tua terhindar dari praktik kekerasan.

Mengatur emosi orang tua merupakan salah satu upaya pencegahan. Pemahaman ini sangat penting karena, tidak sedikit orang tua tidak memahami masalah ini sehingga terjerumus kekerasan anak.

Oleh sebab itu, diskusi publik ini setidaknya akan menambah wawasan dan pengetahuan orang tua, bagaimana menjadi orang tua yang mampu mengelola emosi dalam mendidik anak.

“Acara ini dalam waktu bersamaan juga di gelar kegiatan mendongeng di halaman sekolah dengan menghadirkan pendongeng Moch Awam Prakoso. Anak-anak sibuk mendengarkan dongeng sementara orang tua mereka mengikuti diskusi untuk menambah wawasan tentang pola asuh anak yang tepat,” ujar Clara. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler