Amerika Nilai FoLU Net Sink 2030 Indonesia Penting Bagi Iklim

Senin, 05 September 2022 – 23:57 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa sejumlah pemimpin negara terkait G20 sangat mengapresiasi langkah Folu Net Sink 2030 yang merupakan program prioritas pemerintah. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Indonesia sebagai presiden G20 saat ini.

Adiminstrator Lingkungan Hidup AS, Michael S Regan menyatakan, bahwa RI dan Amerika Serikat memiliki sejarah panjang terkait lingkungan hidup.

BACA JUGA: KLHK Ungkap Strategi Pencapaian Target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

"Pertemuan ini bukan hanya sebatas pertemuan biasa, tapi ini merupakan sejarah panjang antara Indonesia dan Amerika, yakni kualitas udara, limbah berbahaya, serta penegakan hukum," ujarnya dalam keterangan resmi.

Ia menambahkan, bahwa kerja sama ini juga bisa berlanjut hingga pertukaran keahlian.

BACA JUGA: KLHK Apresiasi Dukungan Pemda untuk FoLU Net Sink 2030

"Kami paham betul, bahwa program Forestry and Other Land Use (FoLU Net Sink 2030) yang dirancang kementerian terkait di Indonesia merupakan catatan penting untuk perubahan iklim," tutupnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa sejumlah pemimpin negara terkait G20 sangat mengapresiasi langkah Folu Net Sink 2030 yang merupakan program prioritas pemerintah.

BACA JUGA: Indonesia dan Amerika Serikat Jalin Kerja Sama untuk Dukung Folu Net Sink 2030

"Banyak sekali rekan-rekan dari luar negeri yang mendukung langkah kita dalam rangka perubahan iklim. Bettina Hofmann dari Jerman, yang menyebutkan dukungan serta kerjasama terkait perlindungan keanekaragaman hayati dan iklim, gambut dan polusi platik di laut," jelas Siti, dalam keterangan resminya hari ini di Jakarta.

Sosok penerima gelar profesor kehormatan bidang llmu manajemen sumber daya alam dari Universitas Brawijaya ini menambahkan, Indonesia juga tetap konsisten dalam hal mengurangi deforestasi.

"Di bawah kepemimpinan Pak Jokowi, Indonesia telah berhasil menurunkan deforestasi secara simultan, tentunya ini merupakan keseriusan kita dalam mewujudkan Forestry Other Land Use  (FOLU) Net Sink 2030," tambahnya.

Adapun menurutnya, presidensi G20 yang akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 mendatang akan menjadi simbol, bahwa Indonesia memantapkan diri sebagai negara yang peduli serta ambil bagian dari perubahan iklim dunia.

"G20 ini akan menjadi sejarah, dimana selain Indonesia mempimpin G20, tapi kita juga memiliki program yang betul-betul bisa menjadi arah dalam hal perubahan iklim. Dan menjadi signifikan guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) yang menjadi kewajiban nasional dalam agenda perubahan iklim global," tutupnya.

Sebagai informasi, Siti Nurbaya sebelumnya telah meluncurkan Rencana Operasional FoLU Net Sink 2030 melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 168 Tahun 2022.

Dimana dalam hal ini, FoLU Net Sink 2030 memastikan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 mencapai 1,5 derajat celcius.

Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga terus melakukan sosialisasi program FoLU Net Sink 2030 di berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai dukungan dari Pemerinrah Provinsi Daerah serta lapisan masyarakat dan akademisi. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler