Amerika Serikat Pesan Kapal Raksasa dari Coran Semen ke Batam

Sabtu, 29 April 2017 – 14:10 WIB
Floating Dock pesanan AS yang diproduksi PT CSM di Seilekop, Sagulung, Batam, Kepri, Jumat (28/4). Kapal yang diberi nama Peleke Nui itu berbahan dasar coran semen terbesar yang pernah dibuat di Indonesia. F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Industri galangan kapal di Batam kembali menunjukkan kebolehannya dalam memproduksi kapal canggih. Adalah PT Canuarta Star Marine (CSM) yang sukses memproduksi kapal jenis Floating Dock yang terbuat dari coran semen layaknya bangunan di darat.

Kapal Floating Dock yang diberi nama "Peleke Nui" itu merupakan kapal pesanan dari Amerika Serikat dan satu-satunya kapal yang dibuat dari bahan dasar coran semen terbesar yang pernah dibuat di Indonesia.

BACA JUGA: Habibie Tegaskan Batam Bukan untuk Spekulan Lahan

Kapal tersebut dibangun dengan panjang 138 meter dan lebar 46 meter sebagai kapal Floating Dock yang berguna untuk memperbaiki kapal lain diatas laut.

Pembangunan kapal sudah dimulai sejak awal tahun 2016 lalu di lokasi galangan kapal PT Karyasindo Samudera Biru (KSB), Seilekop, Sagulung. Pembangunan kapal tersebut kini sudah rampung dan rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat ini.

BACA JUGA: Polisi Sita Ribuan Pil Dextro dari Seorang Warga di Batam

Direktur Utama PT CSM Canuarta, mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri dengan rampungnya pembangunan kapal berbahan dasar coran semen itu. Pasalnya kapal Peleke Nui itu merupakan kapal berbahan dasar coran semen terebesar yang dibuat di Indonesia khususnya di PT CSM.

"Selama ini memang sudah pernah ada kapal dari coran semen seperti ini, tapi untuk ukuran besar seperti ini, ini yang pertama mungkin di Dunia juga termasuk yang pertama ini," tutur Canuarta.

BACA JUGA: Habibie Tegaskan Batam Itu Bukan Gudang, Harusnya Setara Singapura

Kapal bernama Peleke Nui berbahan dasar coran semen tengah dikerjakan. F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

Kapal yang dibangun oleh 500 pekerja lokal itu tutur Canuarta merupakan kapal yang cukup unik sebab bagian dasar kapal semuanya dibangun dari coran semen. "Bagian dasar semuanya dari coran semen, baru bagian tengah ke atas dari besi. Bagian dasar itu fungsinya menjadi lokasi docking bagi kapal yang naik dock nanti," tutur Canuarta.

Kapal yang didesain oleh tenaga ahli gabungan dari Amerika, Iran, Nyanmar, Bangladesh dan China tidak saja hanya mampu mengapung diatas air tapi juga mampu memuat dua unit kapal yang diperbaiki jika masing-masing kapal tersebut panjangnya dibawa 120 meter.

"Kapal ini juga bisa disetting benam didalam air agar kapal yang akan diperbaiki bisa masuk. Jika kapal yang diperbaik sudah masuk maka dia bisa muncul kembali ke permukaan laut," terang Canuarta.

Kenapa harus berbahan dasar semen? Canuarta menjelaskan menurut penuturan para ahli rancang bangun kapal, coran semen untuk bagian dasar kappal jauh lebih kuat dan awet ketimbang pakai besi.

"Kalau coran semen bisa tahan sampai 20 tahun. Makanya Amerika mau yang seperti itu. Kalau besi lima tahun saja sudah docking," ujar Canuarta.

Dengan rampungnya pembangunan kapal floating dock pesanan Amerika itu, Canuarta meyakinkan bahwa industri galangan kapal di Batam sudah tak diragukan lagi. Industri galangan kapal tidak saja bisa bersaing dikanca internasional tapi juga sudah mampu memproduksi kapal-kapal yang belum pernah dibuat atau belum pernah ada sama sekali.

"Ini baik bagi kita semua, sebab kita sudah bisa produksi kapal yang besar dan unik yang belum pernah dibuat dinegara lain. Semoga kedepan semakin sukses lagi," ujarnya. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BJ Habibie: Batam Ujung Tombak Pembangunan Indonesia


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler