jpnn.com, BATAM - Presiden ketiga BJ Habibie menilai kebijakan-kebijakan pimpinan BP Batam menyangkut lahan sudah tepat.
Bahkan dia mendukung langkah pimpinan BP Batam untuk menarik kembali lahan-lahan tidur di Batam, meskipun dikeluhkan para pengusaha.
BACA JUGA: Inilah Solusi Terbaik Atasi Konflik Kewenangan BP dan Pemko Batam
"Batam ini bukan untuk para spekulan lahan. Jangan seenaknya saja ambil lahan," tegas BJ Habibie saat berbincang dengan Batam Pos (Jawa Pos Group) di Nogosaya Restaurant, Turi Beach Resort, Nongsa, Batam, Jumat (28/4).
Habibie bahkan meminta lahan yang sudah dialokasikan namun tak kunjung dibangun dalam kurun waktu sembilan bulan, maka lahan tersebut harus ditarik kembali. Tidak boleh dibiarkan terlantar mengingat Batam memiliki keterbatasan lahan.
BACA JUGA: Polisi Sita Ribuan Pil Dextro dari Seorang Warga di Batam
"Diperpanjang jadi sembilan bulan lagi kalau alasannya jelas, tapi kalau sampai 10 kali belum juga dibangun. Harus tegas," kata Habibie.
Menurut Habibie, persoalan keterbatasan lahan bukan hanya terjadi di Batam, tapi juga di daerah lain di Indonesia. Bahkan di berbagai belahan dunia. Apalagi jika lahan tersebut berada di kawasan strategis seperti Batam.
BACA JUGA: Habibie Tegaskan Batam Itu Bukan Gudang, Harusnya Setara Singapura
"Modal akan datang dimanapun ada lahan subur, strategis, dan aman. Baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri," kata Habibie.
Habibie mengajak semua kalangan mendukung kepemimpinan Hatanto dan para deputinya dalam menjalankan tugas di BP Batam sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang ada dan UUD.
"Saya percaya mereka mampu. Mereka orang-orang baik," katanya.(nur/ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BJ Habibie: Batam Ujung Tombak Pembangunan Indonesia
Redaktur & Reporter : Budi