Amien Rais: Kalau KPK tak Sewangi Ceritanya

Kamis, 08 Juni 2017 – 01:45 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Rakyat (PAN) Amien Rais usai melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Gedung Nusantara III, Senayan (7/6). Foto : JPG

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh Reformasi Amien Rais bereaksi. Setelah namanya disebut menerima uang dalam sidang korupsi alat kesehatan (alkes), mantan ketua umum PAN itu turun gunung.

Amien terlihat muncul di gedung DPR, Rabu (7/6). Kehadirannya untuk memberi dukungan kepada dewan atas kepada pansus angket KPK.

BACA JUGA: Terseret Kasus Alkes, Amien Rais Dinilai Menggalang Kekuatan Politik

"Tapi nanti kalau kedua ternyata isi KPK tidak sewangi seperti ceritanya, banyak kebusukan, banyak pembusukan nanti kita kaji ulang," kata Amien.

Amien sendiri sepakat keberadaan KPK tetap dibutuhkan. Dia berharap dengan segala dinamikanya, KPK bisa tetap eksis dan kuat menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

BACA JUGA: Amien Rais Dorong Pansus Angket Bongkar Kebusukan KPK

Pria yang juga pernah menjabat ketua MPR itu tak membantah pernah menerima aliran dana sebesar Rp 600 juta.

Namun dana tersebut bukan dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, sebagaimana disebut-sebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Fikri di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Rabu (31/5).

BACA JUGA: Amien Rais: KPK Hebat tapi Semakin Busuk

Menurut Amien, aliran dana diterima dari Soetrisno Bachir (SB) sebagai bantuan operasionalnya sehari-hari dalam menjalankan kegiatan keagamaan maupun aktivitas lainnya.

"Pada waktu itu Soetrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain," ujar Amien di kediamannya, Kompleks Perumahan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6).

”Amien Rais kita sudah paham dan tahu yang selama ini paling keras menolak reklamasi, kita masih ingat ketika Amien siap nantangin Luhut buka-bukaan atau adu data soal apa saja keuntungan reklamasi bagi masyarakat. Saya pikir ini jelas mengganggu rezim dan pemerintah,” kata Pangi dalam rilisnya yang diterima INDOPOS (Jawa Pos Group).

Terpisah, Direktur Eksekutif Voxvol Centre Pangi Syarwi Chaniago menilai, penyebutan nama Amien Rais dalam perkara itu sarat muatan politis ketimbang penegakan hukum.

Apalagi, sambung dia, belakangan santer kuat dugaan pemerintah pusat bersikeras mengambil alih reklamasi, dan bertekad meneruskan proyek itu pasca kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2017.

”Sementara Amien Rais menjadi batu kerikil atau sandungan yang menganggu dan menghambat misi memuluskan reklamasi,” ungkapnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Pengamat, Dua Hal Ini Penyebab Amien Rais Digebuk Kasus Alkes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler