jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong para importir daging untuk mewujudkan program swasembada daging pada 2023.
Salah satunya yaitu dengan mewajibkan importir untuk beternak.
BACA JUGA: Pecahkan Rekor! Warga Bakar 35 Ribu Tusuk Sate
"Pertama adalah wajibkan seluruh importir sapi untuk mendatangkan 20 persennya betina atau indukan. Dulunya tidak ada," kata Amran di Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (29/3).
Amran menambahkan, harus ada langkah cerdas dalam meningkatkan populasi sapi dan menyejahterakan peternak. Termasuk dengan membentuk program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang mengawasi perkembangan sapi inseminasi buatan (IB).
BACA JUGA: Anggota DPR Sebut Amran Sulaiman sebagai Menteri Antiimpor
"Pogram Siwab itu atas perintah Bapak Presiden, kami bagikan gratis seluruh Indonesia kurang lebih empat juta paket,” jelas Amran.
Upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau telah dicanangkan Kementan sejak 2017. Secara nasional program tersebut sudah menerapkan IB sebanyak 5.027.120 ekor sapi, mengasilkan sapi bunting sebanyak 2.236.934 ekor, dan sebanyak 1.080.334 ekor sapi berhasil dilahirkan.
BACA JUGA: Mentan Panen Ribuan Anak Sapi Hasil IB di Lampung
Kelahiran sebanyak seribu ekor sapi itu setara dengan Rp 7,56 triliun dengan asumsi harga satu ekor pedet lepas sapi Rp 7 juta.
Lebih lanjut kata Amran, pihaknya juga sudah mendorong pengembangbiakan sapi unggul yang diimpor sebagai upaya untuk mendorong kualitas peternakan sapi di Indonesia.
“Tadi (sapi unggulan) hasil inseminasi buatan dengan umur dua-tiga tahun beratnya sudah satu ton, harganya Rp 50 juta. Kalau sapi lokal umur dua tahun paling tinggi Rp 7 juta saja. Ini namanya berternak dengan cerdas,” tambah Amran.
Kementerian Pertanian juga sudah melakukan berbagai hal untuk mengedukasi petani dan melakukan pendampingan.
"Itu perintah Pak Presiden,” tegas Amran. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PIBC, Harga Beras turun 1.500 Per Kilogram
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga