Amrozi Palu Kepala Putrinya gara-gara Dibilang Pengangguran

Selasa, 03 November 2015 – 00:22 WIB
SAKSI BISU: Petugas Unit PPA didampingi Kanit AKP Immaculata Sherly Mayasari (kanan) menunjukkan palu yang dipakai Achmad Amrozi (tengah) memukul kepala putrinya. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

jpnn.com - SURABAYA - Achmad Amrozi, 50, warga Kedung Turi, Surabaya, tega memukul kepala putri sulungnya, sebut saja Bunga ,15, dengan martil atau palu.

Aksi kasar ini dilakukan Amrozi lantaran tersinggung dengan perkataan putri itu yang menyebutnya sebagai bapak yang tidak bertanggung jawab. Amrozi kini harus mendekam di sel tahanan Polrestabes Surabaya.

BACA JUGA: Pacar Minta Putus, Eh...Dihajar, Padahal lagi Hamil

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya AKP Immaculata Sherly Mayasari menjelaskan bahwa aksi kekerasan dalam rumah tangga tersebut terjadi pada 15 Oktober lalu.

Saat itu, Amrozi bersama istri dan dua anaknya yakni Bunga dan adiknya, Kumbang, 10, akan bersiap-siap untuk melakukan aktivitas masing-masing di pagi hari. “Saat itu, tersangka dan Bunga hendak berangkat bekerja, sedangkan adik Bunga akan pergi ke sekolah,” ungkap Sherly kemarin (2/11).

BACA JUGA: Supir Truk Diajak ke Tempat Sepi, Uang Damai Rp2,6 Juta

Setelah selesai sarapan, Amrozi melihat anaknya yang bungsu langsung ngeloyor pergi berangkat ke sekolah tanpa pamit kepada dirinya. Mengetahui hal itu, Amrozi lantas menanyakan kepada Bunga apakah adiknya sudah diberi uang saku oleh ibunya. Namun saat ditanya demikian, Bunga malah menjawab dengan ketus.

“Bunga menjawab, ‘Saya tidak tahu, tumben bapak peduli, bapak itu ayah yang tidak bertanggung jawab kepada keluarga karena tidak pernah membantu ibu mencari uang,’” cerita Sherly menirukan jawaban Bunga.

BACA JUGA: Polisi Belum Pastikan Motif Penembakan Kantor GoJek

Mendengar jawaban tersebut, kontan Amrozi naik pitam. Dia ganti memaki-maki Bunga sebagai anak durhaka. Tak eloknya, Bunga membalas perkataan ayahnya dengan jawaban yang menyakitkan hati. Akibatnya, Amrozi semakin kalap karena terlibat cekcok mulut dengan anaknya sendiri.

Puncak kekesalan, Amrozi lantas pergi ke kamar tidur dan mendapati sebuah martil. “Tersangka langsung mengambil palu dan memukulkan ke kepala Bunga sebanyak dua kali. Akibatnya, Bunga harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran kepalanya bocor,” urainya.

Ternyata, ibu korban tidak terima dengan kelakukan Amrozi kepada putrinya tersebut. Dia pun melaporkan kasus penganiayaan bapak ke anak ini ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, polisi lantas melakukan penangkapan terhadap Amrozi di rumahnya. “Selain mengamankan tersangka, kami juga membawa barang bukti sebuah martil yang digunakan untuk memukul korban,” jelasnya.

Sementara itu kepada polisi, Amrozi mengaku terpaksa memukul putrinya lantaran tersinggung dengan ucapannya yang menuduh dirinya sebagai bapak yang tidak bertanggung jawab.

Meski dia mengaku sudah lama menganggur dan tidak punya pekerjaan tetap, namun sebagai seorang anak tidak pantas mengatakan hal yang demikian.

“Pekerjaan saya memang serabutan, wajar saya diremehkan. Tapi kok ya, anak saya sendiri yang menghina saya. Itu yang saya sesalkan,” jelasnya. (yua/jay)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... WAKWAW...Petinggi Polisi Akui Anggotanya Sangat Rentan Terjerumus Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler