jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri mengakui anggota yang bertugas di bidang narkoba rentan terjerumus penyalahgunaan narkotika.
Sebab, dalam menjalankan tugasnya, sejumlah anggota harus melakukan operasi undercover.
BACA JUGA: Lies, yang Mayatnya Ditemukan Membusuk, Sosok Tertutup
"Pertama coba-coba, lama-lama kecebur sendiri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Senin (2/11).
Solusi yang dilakukan Polri, sebagaimana dikatakan Anton, melakukan tindakan preventif termasuk represif kepada anggotanya.
BACA JUGA: Pelaku Pencabulan 15 Anak, Curhat ke Menteri Soal Film Dewasa Kesukaannya
Tindakan preventif berupa penyuluhan, sedangkan represif berupa operasi mendadak dengan melakukan tes urin.
Menurut dia, intel dan reserse Polri sudah diperintahkan untuk mendata siapa saja anggota yang disinyalir terlibat narkoba.
BACA JUGA: Maskur Mencabuli Anak-anak Hanya untuk Melepas Perjaka
Baru-baru ini, persisnya 29 Oktober 2015 lalu, sebuah video yang diunggah di situs facebook mempertontonkan seorang anggota Polres Banyuwangi sedang asyik nyabu.
Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama sudah mengakui bahwa yang di dalam video itu adalah anggotanya.
Selain di Banyuwangi, dua anggota Polres Kota Probolinggo digerebek anggota Ditresnarkoba Polda Jatim di sebuah hotel di Probolinggo.
Lebih jauh, Anton mengimbau masyarakat agar jangan takut melapor jika ada anggota Polri terlibat narkoba. Karena, perbuatan itu sudah merusak citra penegak hukum.
"Sebab, kalau sudah terlibat narkoba pasti dikuasai mafia karena ada ketergantungan," kata jenderal bintang dua itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUMIT: Inilah Kronologis Keberhasilan Polisi Mengungkap Pelaku Pembunuhan Nia
Redaktur : Tim Redaksi