jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafrudin mengatakan ribuan sandera kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Tembagapura berhasil dievakuasi.
"Anak-anak dan wanita sudah diselamatkan, tinggal pekerja dan laki-laki. Jadi jumlahnya semakin hari, sudah semakin berkurang. Ini yang akan dilakukan secara gradual, tidak sembrono. Jadi silakan tunggu dan dukung operasi ini," kata Wakapolri Komjen Syafrudin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/11).
BACA JUGA: Disandera KKB Papua, Ibu Hamil Harus Keluar Kampung Sendiri
Syafrudin menuturkan, saat ini memang situasi di wilayah Tembagapura tidak kondusif, lantaran terjadi dampak-dampak yang tidak diharapkan. Seperti adanya perampasan alat-alat berat milik PT Freeport yang kemudian digunakan untuk merusak.
"Dalam situasi yang tidak pasti dan di luar jangkauan seperti ini, banyak tindakan yang tidak mengenakan. Seperti perampasan alat-alat, baik itu alat-alat perusahaan, alat-alat pemerintah, aparat keamanan, itu dilakukan oleh kelompok ini (KKB),” ujar Syafrudin.
BACA JUGA: KKB Merajalela, PKS Minta Jokowi Bentuk Gugus Tugas Papua
Oleh karena itu, dirinya memastikan, akan melakukan tindakan tegas dan keras kepada mereka. “Tapi sebelumnya tugas yang utama adalah menyelamatkan sandera dulu," jelas Syafrudin.
Lebih jauh Syafrudin menuturkan, pemerintah juga sudah memberikan suplai pangan pada para sandera. Selain itu, seluruh upaya dilakukan untuk melakukan penyelematan terhadap warga yang disandera.
BACA JUGA: KKB Papua Izinkan Ibu Hamil Keluar Kampung Tanpa Suami
"Progres untuk bisa menyelesaikan masalah ini tentu dengan cara menyelamatkan sandera dengan aman, tidak ada yang tercederai itu yang paling utama tujuan daripada kita untuk menyelesaikan permasalahannya," jelas Safrudin.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Resor Mimika, Papua menetapkan 21 orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Mereka merupakan pelaku sejumlah aksi teror penembakan di area Freeport, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
“21 orang tersebut diduga kuat terlibat berbagai aksi teror penembakan terhadap kendaraan dan fasilitas milik Freeport Indonesia beberapa waktu lalu,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua, AKBP Suryadi Diaz kepada JawaPos.com Jakarta, Sabtu (11/11).
Suryadi menyebut, berikut nama-nama 21 anggota KKB yang menjadi DPO yakni Ayuk Waker (pimpinan kelompok KKB), Obeth Waker, Ferry Elas, Konius Waker, Yopi Elas, Jack Kemong, Nau Waker, Sabinus Waker, Joni Botak, Abu Bakar alias Kuburan Kogoya, Tandi Kogoya, Tabuni, Ewu Magai, Guspi Waker, Yumando Waker alias Ando Waker, Yohanis Magai alias Bekas, Yosep Kemong, Elan Waker, Lis Tabuni, Anggau Waker, dan Gandi Waker.
“Hampir semua pentolan kelompok bersenjata tersebut berkedudukan di Kampung Utikini Lama, Kecamatan Tembagapura,” ungkap Suryadi.
Mereka diduga secara bersama-sama kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penembakan dan mengusai senjata api tanpa hak atau izin. Perbuatannya melanggar ketentuan Pasal 340 KUHP, Pasal 187 KUHP, Pasal 170 KUHP dan Pasal 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
"Kami juga meminta kepada kelompok ini untuk segera menyerahkan diri agar tidak terjadi jatuhnya korban, karena kami aparat tidak menginginkan hal tersebut," pungkas Suryadi. (cr5/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI-Polri Menempuh Cara Persuasif Untuk Bebaskan Sandera KKB
Redaktur : Tim Redaksi