jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) lebih berani lagi melarang anak-anak terlibat aktivitas yang tidak sesuai umur mereka. Salah satunya, aksi demonstrasi.
Hal itu disampaikan Gubernur Ganjar saat bertemu Ketua KPAI Susanto yang datang ke kantornya pada Rabu (31/3).
"Tadi saya ketemu Ketua KPAI dan kami diskusi banyak soal isu anak-anak. Khususnya soal kekerasan anak yang perlu pendampingan," kata Ganjar.
Ganjar juga meminta KPAI teru mengedukasi orang tua, agar anak tidak dilibatkan dalam kepentingan politik tertentu.
BACA JUGA: Ada Politikus yang Sengaja Memanfaatkan Agama dan Radikalisme
"Kalau ada kepentingan politik, anaknya ndak usah diajak-lah. Apalagi belum cukup umur," tegas Ganjar.
Dari diskusi itu, KPAI mengaku sudah mulai konsen terkait persoalan itu. Ketika ada anak yang diajak demo, KPAI merespons dengan memanggil orang tuanya atau kelompok yang mengajak untuk diberikan penjelasan.
BACA JUGA: Kaum Milenial Harus Kritis, Jangan Terhasut Kelompok Radikal
"Itu sudah bagus, tapi baru sampai level itu. Saya kira harus lebih dari itu. Harus dilakukan pelarangan. Apalagi sekarang momentum pandemi, maka tidak boleh dan diperketat," tambah Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyoroti ancaman paham radikal yang terus dipaparkan pada anak-anak. Dia menegaskan perlu ada perlindungan anak untuk terhindar dari radikalisme.
"Di sini bicara bagaimana pendidikan anak diharapkan sesuai dengan mimpinya para pendiri bangsa. Sesuai konstitusi. Maka kalau ada paham-paham yang tidak sesuai Pancasila diberikan pada anak, saya sampaikan pada KPAI agar mengawasi bersama," lanjut Ganjar.
Dia juga mendukung upaya pembentukan KPAI di daerah. Menurutnya, itu bisa membuat pengawasan dan perlindungan makin baik karena ruang lingkup menjadi lebih kecil.
"Baik juga KPAI membuat kanal pengaduan, sehingga respons yang berkaitan dengan anak-anak bisa disalurkan. Intinya memang harus ada edukasi dari sana-sini," tutur Ganjar.
Sementara itu, Ketua KPAI Susanto sepakat dengan Ganjar soal pelarangan anak ikut dalam demo.
Susanto mengatakan kasus anak-anak yang terlibat aksi demo di Jakarta belum lama ini juga mendapat sorotan KPAI.
"Kami terjunkan tim untuk pengawasan. Kami juga panggil orang tua mereka dan kelompok-kelompok mereka untuk diberikan edukasi," katanya.
Sekadar diketahui, sejumlah anak-anak terlibat aksi demonstrasi sidang Habib Rizieq di PN Jakarta Timur. Polisi kemudian mengambil tindakan tegas dengan memulangkan mereka.
Sebelum-sebelumnya, aksi demonstrasi Omnibus Law di sejumlah daerah juga diikuti pelajar SMP dan SMK. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia