jpnn.com, JENEWA - Kondisi kesehatan anak-anak di Korea Utara (Korut) meningkat. Hal tersebut terlihat dalam laporan United Nations Children’s Fund (Unicef) yang diungkap ke publik kemarin (20/6).
Lembaga PBB yang fokus mengurusi anak-anak itu bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Korut. Mereka menyurvei sekitar 8.500 rumah tangga. Hasilnya, jumlah anak stunting (pendek) menurun. Yaitu, dari 32,4 persen pada 2009 menjadi 19 persen.
BACA JUGA: Trump Sangat Yakin Kim Jong Un Sudah Jinak
Stunting adalah tinggi badan anak yang lebih rendah daripada standar usianya. Itu indikator utama malanutrisi pada anak-anak.
Dilansir The Strait Times, penurunan angka stunting itu lebih banyak terjadi di area perkotaan. Itu ditengarai terjadi karena meningkatnya bantuan kemanusiaan yang mengalir ke negara tersebut.
BACA JUGA: Kisah Jurnalis AS Meliput di Korut, Jendela Selalu Ditutup
Direktur Unicef Asia Timur dan Pasifik Karin Hulshof mengapresiasi keseriusan dan kemauan Korut untuk terbuka. Mereka sudah mau bekerja sama dengan pihak luar dan mengungkap ke publik kondisi riil kesehatan anak-anak di negaranya.
Hulshof menegaskan bahwa kemauan Korut untuk bekerja sama itu tidak ada hubungannya dengan KTT antara Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump yang digelar 12 Juni lalu di Singapura. ’’Saya mengingatkan lagi bahwa data ini diambil pada 2017, sebelum KTT berlangsung,’’ ujar Hulshof. (sha/c4/dos)
BACA JUGA: Hancurkan Fasilitas Nuklir, Korut Cuma Pencitraan?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Tak Mau Bernasib Seperti Libya
Redaktur & Reporter : Adil