Anak-anak Muda yang Penuh 'Spirit'

Minggu, 13 Juni 2010 – 04:16 WIB
SEMANGAT - Para pemain Jerman, yang kini punya kekuatan khusus dari generasi mudanya, tampak mengusung sebuah gawang untuk memulai latihan di Super Stadium, Atteridgesville, Afsel, Senin (7/6) lalu. Foto: Joern Pollex/Bongarts/Getty Images/FIFA.com.
MEMASUKI malam ketiga penyelenggaraan Piala Dunia (PD) 2010 di Afrika Selatan (Afsel), salah satu partai penyisihan di Grup D barangkali layak menjadi headline atau dilabeli Big MatchLaga yang bakal disiarkan pada Senin (14/6) dinihari WIB itu, adalah antara salah satu favorit juara, Jerman, melawan tim 'kulit putih'-nya Asia, Australia

BACA JUGA: Ternyata Memang Faktor Kiper

Laga ini terbilang panas, karena belum apa-apa sudah sempat ada perang urat syaraf, khususnya antara pelatih Jerman Joachim Loew, dengan para punggawa Australia.

Terlepas dari itu, satu hal yang menarik dari partai ini, adalah kenyataan bahwa skuad yang dibawa Loew ke Afsel ini memiliki rata-rata usia 25,44 tahun
Namun demikian, Loew justru tidak terlalu khawatir

BACA JUGA: NBA Cares Kunjungi Sekolah Nyaris Roboh

Sebab menurutnya, ada satu kelebihan yang dimiliki para penggawa belia ini, yaitu semangat yang menyala-nyala
Di samping itu, skuad yang dipimpin Philipp Lahm tersebut begitu ingin membuktikan diri bahwa kualitas mereka tidak kalah dibandingkan pemain senior.

"Antusiasme para pemain jelang laga pertama sangat tinggi

BACA JUGA: Tandukan Tiga Poin Sang Kapten

Itu bisa jadi senjata sendiri buat kami," ungkap Loew kepada Soccernet"Satu lagi yang saya senang dari mereka, anak-anak ini cepat belajarProses itu bahkan bisa terjadi di tengah-tengah pertandinganMereka bisa cepat menyesuaikan diri dengan tipe permainan lawannya," puji pelatih yang membawa Jerman ke final Euro 2008 itu.

Kendati masih belia, para punggawa Jerman memang tidak sepenuhnya tanpa pengalamanBahkan sebaliknya, sebagian besar dari mereka sudah teruji di PD 2006 dan Euro 2008Lahm, Bastian Schweinsteiger dan Lukas Podolski misalnya, adalah produk dari turnamen yang diselenggarakan di Austria dan Swiss dua tahun lalu.

:TERKAIT Soal soliditas, mereka juga tidak perlu dikhawatirkanEnam dari skuad Jerman yang sekarang merupakan pasukan yang merebut Euro U-21 tahun laluMenurut asisten pelatih Hans Flick, winning team U-21 itu cepat membaur dengan rekan-rekannya yang lebih seniorYang paling penting lagi, mereka juga membawa spirit bermain bebas ke tim yang sekarang.

"Saya senang sekali melihat cara mereka berkomunikasi satu sama lain," ungkap Flick kepada Associated Press"Spirit bermain bebas itu sangat penting, mengingat tim senior masih sering terbebani dengan status sebagai salah satu unggulanDengan adanya pemain-pemain baru yang masih fresh, harusnya anak-anak bisa bermain lebih rileks," paparnya.

Hal itu sudah tampak dalam dua laga ujicoba melawan Hungaria dan Bosnia HerzegovinaMenurut Loew, anak buahnya bisa menikmati setiap permainanMereka tidak pernah terlihat lelah, dan selalu memburu bola ke mana pun"Saya sangat yakin, skuad kami bakal melaju jauh," ungkap Schweinsteiger, yang di skuad termasuk pemain senior.

"Separuh dari kami sudah tahu bagaimana caranya bermain di turnamen besar, sementara separuh lainnya punya stamina prima dan spirit yang besarKami sangat tidak sabar menanti pertandingan pertama," lanjutnya.

Spirit pasukan muda itu menjadi catatan yang harus diwaspadai Socceroos - sebutan AustraliaPelatih Vim Verbeek memprediksi Jerman bakal menjadi tim yang sangat berbeda dari empat tahun lalu"Bisa jadi mereka bahkan bakal meninggalkan karakter lamanya yang lambat panasMereka bakal tampil dengan speed dan power yang tinggi sejak awal, dan mengandalkan penguasaan bolaItu bisa sangat berbahaya," kata Verbeek pula(na/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tebar Ancaman, Korsel Tekuk Yunani 2-0


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler