Anak Autis Ditinggal Bersama Pembantu di Rumah Mewah

Kamis, 27 Oktober 2016 – 07:16 WIB
Anak Autis Ditinggal Bersama Pembantu di Rumah Mewah. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Punya anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti autis dianggap sangat memalukan.

Tak heran, bila ada orang tua sebut namanya Donjuan, 45, dan Sephia,40, rela meninggalkan anak ketiganya itu sendirian di rumah megahnya di kawasan Dharmawangsa.

BACA JUGA: Tolong! Gas Tiga Kilo Mulai Langka di Cilegon

Kedua suami istri yang sama-sama dokter umum itu menitipkan anaknya ke pembantunya, Mira, 52.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya 

BACA JUGA: Sudah 230 Nasabah BRI Rekeningnya Dibobol, Kemungkinan Bertambah

DONJUAN dan Sephia memang bertugas di Madiun. 

Selama ini mereka masih sering bolak-balik Surabaya-Madiun karena anak-anaknya sekolah di Surabaya.

BACA JUGA: Besok, Ormas Islam di Kampung Ahok Aksi Akbar

Akan tetapi, setelah anak bungsunya lahir pada tahun 2010 lalu, Donjuan dan Sephia sangat jarang ke Surabaya.

Bahkan, pada tahun 2015 lalu, kedua suami istri ini memboyong anak pertama dan keduanya untuk tinggal di Madiun.

Sementara itu, anak bungsunya sebut Dondon, 6, yang memang ABK ditinggal sendirian bersama pembantunya, Mira di Surabaya.

Mira mengaku sangat kasihan dengan Dondon.

Sebab, sejak kecil Dondon sangat jarang sekali dipegang oleh orang tuanya.

Hal itu dikarenakan Dondon terlalu aktif dan terkadang merusak barang-barang milik orang tuanya.

“Saya ini ikut ibu (Sephia, Red) hampir 15 tahun lebih. Waktu dia hamil Mbak Nara (Anak pertama Sephia dan Donjuan) sampai ngemong yang kecil ini,” kata Mira di sela-sela pengurusan warisan di kantor pengacara Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Rabu (26/10).

Keluarga Sephia dan Donjuan memang sangat percaya pada Mira.

Maklum, Mira sudah janda dan anaknya meninggal karena kecelakaan tahun 2008 lalu. 

Akhirnya, Mira pun memilih mengabdikan diri pada keluarga Sephia dan Donjuan. 

Menurut Mira, keluarga itu sangatlah baik dan mempercayakan semua urusan rumah tangga kepadanya.

Bila Sephia dan Donjuan sedang dinas ke Madiun, Miralah yang menjaga ketiga anaknya di Surabaya.

Akan tetapi, Sephia dan Donjuan mulai berubah jadi pemarah saat Dondon lahir.

Terlahir menjadi ABK, Dondon memang cenderung sangat hiperaktif.

Di sisi lain, kedua orang tuanya yang mulanya ingin istrirahat atau menikmati weekend jadi terganggu karena ulah sang anak.

Akhirnya Sephia dan Donjuan menyatakan akan membawa anak pertama dan keduanya ke Madiun. Pengasuhan Dondon pun diserahkan kepada Mira di Surabaya.

“Ini dua rumah di kawasan Rungkut langsung dipindah namakan atas nama Dondon. Karena masih kecil, makanya ibu dan bapak minta bantuan pengacara untuk proses pemindahan nama,” kata Mira.

Sephia dan Donjuan sudah bersepakat untuk tidak ke Surabaya sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.

“Katanya ibu dan bapak trauma punya anak autis. Stres makanya mereka ingin hidup tenang di Madiun. Nanti kalau Dondon sudah bisa normal, ibu dan bapak akan kembali,” kata Mira.

Saat ini, Mira dan Dondon hanya hidup berdua di rumah megah Dharmahusada.

Sephia dan Donjuan sudah tidak pernah pulang ke rumah megah itu.

Kedua kakak Dondon juga tidak pernah lagi menelepon Mira.

Padahal, dulu keduanya sangat rajin menelepon Mira karena menganggapnya sebagai neneknya sendiri.

“Semoga umur saya panjang, jadi bisa jaga Dondon sampai dewasa. Semoga saja dia kayak Lionel Messi, kan dia autis juga. Anak autis kan kalau bakatnya dikembangkan bakal mengalahkan orang normal kayak kita semua,” kata Mira berbinar. 

(no/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahuilah, Perekaman untuk KTP Anak-anak Sudah Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler