Anak Buah Ahok Masuk, Bantar Gebang Dijaga Polisi

Jumat, 22 Juli 2016 – 07:31 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANTARGEBANG - Swakelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang oleh Pemprov DKI resmi dimulai Rabu (20/7) kemarin. Sejumlah alat berat milik PT Godang Tua Jaya (GTJ) ditarik keluar. Proses pengambil alihan ini pun mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Tepat pukul 00.00 WIB Rabu (20/7) sejumlah alat berat milik PT Godang Tua Jaya (GTJ) ditarik keluar dari lahan TPST Bantargebang. Akibat penarikan alat berat tersebut, sejumlah truk sampah asal DKI Jakarta tidak bisa membuang muatannya di TPST.

BACA JUGA: Risma Takut Kualat Kalau Bilang Siap Jadi Pemimpin Jakarta

Sementara, situasi di sekitar TPST Bantargebang dijaga ketat ratusan pihak keamanan, guna mengantisipasi adanya aksi perlawanan dari warga maupun pihak PT GTJ. Penjagaan ini menyusul adanya surat pemutusan kontrak kerjasama antara Pemprov DKI dengan pengelola TPST. 

Menurut Kapolsek Bantargebang, Kompol Parjana mengatakan, sebanyak 125 personel gabungan antara Polsek Bantargebang, Polresta Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya. Dan sudah mulai berjaga sejak Selasa malam (19/6). Pasalnya banyak mantan pegawai PT GTJ meminta kejelasan soal status kerjanya pasca pemutusan kerjasama.

BACA JUGA: So Sweet..Bu Risma Bilang Tak Mau Rakyat Menderita karena Dia

"Kami antisipasi selain mantan pegawai yang minta kejelasan nasibnya, kami juga mengantisipasi agar tidak terjadi ke ricuhan seperti beberapa waktu lalu. Di mana ratusan masa menolak keinginan DKI yang ingin melakukan swakelola TPST. Tapi sampai saat ini situasi masih aman terkendali," kata Parjana Rabu (20/7) saat ditemui di lokasi TPST Bantargebang.

Di sisi lain, truk sampah yang terus berdatangan mengakibatkan penumpukan truk di dalam TPST. Pasalnya tidak ada alat berat untuk menurunkan isi muatan truk. Hingga pukul 12.00 WIB, alat berat yang dijanjikan pihak DKI Jakarta belum juga sampai di lokasi TPST. 

BACA JUGA: Akses Stasiun Tangerang Ditutup, Pelayanan Terganggu

Sementara, banyak sopir truk yang masuk ke TPST pada malam hari, tidak sabaran dengan membuang isi muatannya di pinggir jalan komplek TPST Bantargebang. Pantauan Radar Bekasi sampah berserakan di sepanjang 600 meter hingga perbatasan Kelurahan Sumurbatu. "Pengelola sudah mengemasi barang-barangnya karena pengelolaannya sudah diambil alih oleh DKI lewat swakelola. Misalnya ekskavator, buldoser, dan alat berat lainnya sejak semalam," tutur Parjana.

Di saat bersamaan Pengawas Dinas Kebersihan DKI Jakarta Kurnia mengatakan pihaknya tidak mengetahui truk sampah yang datang saat malam hari dan membuang sampah di pinggir jalan. Tapi untuk truk sampah yang datang pagi sampai siang tidak ada yang menurunkan muatannya. Pihaknya juga belum mengetahui jumlah alat berat yang akan didatangkan ke TPST Bantargebang. 

"Iya itu yang buang truk yang datang malam. Karena tidak ada alat beratnya, kalau yang datang pagi sampai sekarang tidak buang sampah, ini terus kami pantau," tuturnya kepada Radar Bekasi.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan untuk menanggulangi sampah malam pihaknya mengerahkan dua unit weloder dan tiga unit sofel. Lima alat berat tersebut diambil dari setiap wilayah satu unit dan rencananya akan menyusul 15 eskavator untuk mengelola sampah asal Jakarta yang masuk ke TPST. 

"Ini kan hari pertama ada dua weloder dan lima sofel. Karena semalem kan sampah banyak yang dibuang di pinggir jalan, ini untuk membereskan itu semua," tutur Hari

Hari melanjutkan agar tidak terjadi penumpukan di TPST Bantargebang, pihaknya menahan truk sampah di wilayah masing-masing, sebelum alat berat datang ke TPST. Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) kata Hari sudah dalam kondisi siap, hanya tinggal menunggu waktu mobilisasi alat berat selesai. "Jadi untuk saat ini truk sampah kita tahan dulu di wilayahnya agar beres dulu nih yang di dalam TPST dan besok baru masuk 15 alat lagi. Nantinya akan bertahap pengiriman alat berat yang jumlahnya kurang lebih 40 unit," ujar Heri

Pantauan Radar Bekasi, sekitar pukul 16.00 WIB dua unit weloder dengan pengawalan ketat. Untuk sementara swakelola akan menerapkan sistem teknologi yang lama dalam pengelolaan sampah, sambil menunggu teknologi terbaru untuk melakukan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. 

"Kita pakai sistem teknologi yang lama dulu. Sebelum memakai teknologi terbaru mengelola sampah di TPST Bantargebang," ujar Hari (dat/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Taufik Persoalkan Disposisi Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler