Anak Buah AHY: Kubu Moeldoko Terbelah Tiga, Sudah tidak Solid

Minggu, 03 Oktober 2021 – 19:57 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto: ANTARA/HO-DPP Partai Demokrat

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan kubu Moeldoko sebenarnya tidak solid dalam menunjuk kuasa hukum untuk menguji anggaran dasar / anggaran rumah tangga (AD/ART) partai berlambang bintang mercy itu. 

Anak buah AHY di Partai Demokrat itu menegaskan bahwa kubu Moeldoko sudah terbelah tiga. 

BACA JUGA: Kuasa Hukum: Saksi dari Kubu Moeldoko Mendukung AHY Jadi Ketum PD

"Tim KSP (Kepala Staf Kepresidenan, red) Moeldoko terbelah tiga," kata Herzaky dalam keterangan persnya, Minggu (3/10)

Kubu Partai Demokrat pimpinan Moeldoko sebelumnya menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum untuk uji materi AD/ART milik PD ke Mahkamah Agung (MA).

BACA JUGA: Anak Buah AHY Ramai-Ramai ke PTUN, Kubu Moeldoko: Lebay!

Namun, Herzaky mengungkap bahwa politikus dari kubu Moeldoko seperti Jhoni Allen Marbun menginginkan kuasa hukum untuk uji materi dipegang oleh Yosef Badeoda.

Di sisi lain, Marzuki Ali yang juga politikus dari kubu Moeldoko menghendaki Rusdiansyah sebagai kuasa hukum.

BACA JUGA: Fotonya Dijadikan Model di Kios Tukang Cukur, Moeldoko: Mainkan!

"KSP Moeldoko menghendaki dan akhirnya memutuskan Yusril sebagai pengacaranya," tutur Herzaky.

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan informasi bocoran ihwal ketidaksolidan kubu Moeldoko itu berasal dari seorang pengacara.

Hanya saja, Herzaky tidak menjelaskan siapa pengacara yang dimaksud. 

Herzaky mengatakan, sebelum penunjukan Yusril ada rencana menggelar pertemuan semua politikus kubu Meldoko di kawasan Ampera, Jakarta Selatan.

Menurutnya, agenda pertemuan itu untuk menunjuk orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum. 

Namun, pertemuan yang sifatnya rahasia itu bocor.

"KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini," beber dia.

Herzaky pun berharap kubu Moeldoko menghentikan ambisi politik mengambil alih Partai Demokrat dari AHY.

Terlebih lagi, katanya, narasi hukum dalam uji materi yang diajukan Partai Demokrat kubu Moeldoko prematur, cacat logika, yuridis, dan etika.

Selain itu, ujar Herzaky, kubu Moeldoko pun tidak solid lagi. 

Menurutnya, banyak politikus yang keluar seperti Max Sopacua, hingga Muhammad Nazaruddin. 

"Bukankah saat ini Tim KSP Moeldoko pun sudah cerai-berai?” ungkapnya. (ast/jpnn)

 


Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler