Anak Buah AHY Sadar Enggak, Meragukan Intelektualitas Yusril Sama dengan Menyerang SBY?

Minggu, 03 Oktober 2021 – 20:27 WIB
Ilustrasi - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure menanggapi santai kritikan sejumlah politikus Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meragukan intelektualitas pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

Pure balik bertanya ke kubu AHY, siapa yang menulis pidato kenegaraan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

BACA JUGA: Langkah Yusril Dapat Menimbulkan Kekacauan Hukum? Fahri Bilang Begini

"Mereka mungkin lupa kali ya, setahu saya yang menulis pidato tiga presiden, Soeharto, Habibie dan SBY ya Prof Yusril."

"Kalau intelektualitas Yusril diragukan, kok tiga Presiden, termasuk SBY, membaca pidato yang draf-nya dibuat orang yang enggak jelas intelektualitasnya? Bingung saya," ujar Pure dalam keterangannya, Minggu (3/10).

BACA JUGA: Mantan Teroris Istilahkan Gagasan Rekrut Novel Baswedan Cs Gol Bunuh diri

Pure mencatat Yusril bahkan menulis naskah pidato terbanyak untuk SBY, lebih dari 300 naskah.

Sedangkan untuk Presiden Soeharto sekitar 204 naskah.

BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Menyamar Jadi Sukarelawan, Bang Edi Bilang Begini

"Jadi, ini sama saja menyerang bapaknya AHY, yakni SBY yang mantan presiden ke-6 RI itu. Begitu juga presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-3 Habibie, yang memakai jasa Prof Yusril,” katanya.

Pure lebih lanjut menyatakan keheranannya dengan narasi yang dikembangkan para politikus Partai Demokrat belakangan ini.

Terkesan, tanpa ide dan gagasan profesional menyangkut masalah hukum terkait langkah uji formal dan materiel AD/ART PD ke Mahkamah Agung yang dilayangkan Yusril mewakili empat mantan kader partai berlambang mercy.

Pure merasa anak buah AHY seakan kehabisan ide dan gagasan, sehingga hanya mengulang isu terkait pribadi Yusril yang dihembuskan dalam sepekan terakhir.

"Sepertinya mereka sudah kehabisan ide dan gagasan untuk menyerang Prof Yusril, karena isu yang sudah beredar satu pekan kemarin mereka putar ulang dengan cara konferensi pers. Istilahnya, cerpen akhir pekan PD," katanya.

Pure juga mempertanyakan pernyataan anak buah AHY yang menyebut Yusril instabilitas atau tidak stabil.

"Dalam pengertian apa disebut instabilitas? Bukankah selama ini Prof Yusril tak goyah apalagi mundur menjadi pengacara keempat mantan kader PD, meski personalnya terus dihantam kubu AHY?" katanya.

Menurut Pure, kalau alasannya karena menyebut instabilitas karena Yusril menyebut SBY mungkin tidak bisa maju di Pilpres 2004 tanpa dukungan PBB, itu merupakan jawaban atas kritikan.

Pasalnya, politikus PD sebelumnya mempersoalkan dukungan PD ke Yuri Kemal (Anak Yusril) maju di Pilkada Belitung Timur.

"Terus di mana letak instabilitasnya? Saya kira jika menyematkan kata saja sudah keliru, apalagi logika berpikir, pantas kacau."

"Kultur ini emang enggak aneh, dulu juga mereka teriak kudeta, begal dan kata-kata yang jauh dari makna sebenarnya. Mereka sering keliru memberi label orang dengan kata yang tidak pada tempatnya,” kata Pure.

Pure menyatakan pandangannya menanggapi pemberitaan yang mengangkat judul 'Demokrat Kubu AHY Anggap Intelektualitas Yusril Perlu Diragukan'.

Dalam pemberitaan, Koordinator Juru Bicara PD kubu AHY Herzaky Mahendra Putra menyebut pihaknya memperhatikan instabilitas emosi Yusril Ihza Mahendra. Dia kemudian menyebut alasan menggunakan kata instabilitas.

Pertama, Yusril membela PD kubu KLB dengan menggugat AD/ART PD yang menjadi dasar mengusung anaknya menjadi calon bupati Belitung Timur.

Kedua, PD menilai pernyataan Yusril yang menyebut SBY tak bisa maju menjadi calon presiden 2004 tanpa dukungan PBB, merupakan pembodohan publik dan sangat tindak intelek.

Menurut Heraky, tanpa PBB, SBY dengan dukungan Demokrat tetap bisa maju menjadi calon presiden, dilihat dari suara maupun kursi.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler