jpnn.com, JAKARTA - Mantan teroris sekaligus pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengistilahkan gagasan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merekrut Novel Baswedan Cs, gol bunuh diri.
"Saya kira itu seperti gol bunuh diri, menyuntikan racun ke dalam tubuh Polri karena bisa menjadi duri dalam daging. Karena ini berkaitan dengan pemahaman ideologi yang terindikasi radikalisme atas nama agama," ujar Ken dalam keterangannya, Minggu (3/10).
BACA JUGA: Seru! Yusril Ihza Mahendra Sindir Balik Prof Jimly
Ken menyatakan hal tersebut karena Novel Baswedan Cs telah diberhentikan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Menurut Ken, Kapolri lebih baik mengurus para pegawai honorer satuan kerja yang ada di sejumlah kepolisian resor.
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Sebut Novel Baswedan Cs Cuma Merecok Presiden
"Mereka sudah bekerja selama bertahun-tahun. Namun, nasibnya tidak jelas, bahkan ada yang sudah delapan tahun pun tak ada kejelasan nasibnya," katanya.
Ken mengaku punya beberapa kawan yang merupakan pegawai honorer satker di polres daerah Lampung yang sudah delapan tahun tidak jelas nasibnya.
BACA JUGA: Nama Anies Baswedan Disebut-sebut Dalam Kasus Anak Nia Daniaty
Mereka saat ini menjadi tanggungan kasatker masing masing.
"Mereka itu sudah jelas integritas dan pengabdiannya, tak diragukan lagi, berbeda dengan 57 mantan pegawai KPK yang telah diberhentikan secara tidak hormat karena bermasalah dengan wawasan kebangsaan," katanya.
Ken memahami, mungkin ada pertimbangan strategi politis di balik ide penarikan Novel Baswedan Cs ke Polri.
Namun, dia mengingatkan gagasan yang cukup populer tersebut tidak memiliki landasan kebangsaan yang kuat.
"Saya kira ini tidak mendatangkan kebaikan di institusi Polri, tetapi justru mengoyak rasa keadilan di masyarakat, khususnya penggerak anti radikalisme di NKRI, pungkas Ken Setiawan.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang