jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan momentum pengecatan pesawat kepresidenan tidak tepat.
Menurut Herzaky, saat ini Indonesia sedang sekarat akibat penanganan Covid-19 yang seakan tidak terarah dan tidak ada peta jalan yang terukur. Terlebih lagi anggaran untuk menangani pandemi masih banyak berutang.
BACA JUGA: Biaya Pengecatan Pesawat Kepresidenan Seharusnya Bisa untuk Beli Oksigen
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan pemeirntah seharusnya mengutamkan pemenuhan kekurangan oksigen, kelangkaan obat-obatan, vaksin, dan insentif tenaga kesehatan yang belum dibayarkan.
"Seharusnya setiap anggaran yang ada, diutamakan untuk menyelamatkan nyawa dulu," ucap Herzaky Mahendra Putra di Jakarta, Kamis (5/8).
BACA JUGA: Bantah Omongan Ruhut, Masinton Baru 1 Kali Bertemu Luhut Pandjaitan
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat itu menilai, pengecatan pesawat kepresidenan tersebut menimbulkan kesan pemerintah tidak fokus menyelamatkan nyawa rakyat semasa pandemi.
Herzaky juga menyatakan pemerintah seharusnya tidak mencari kambing hitam untuk mengalihkan perhatian rakyat, karena gagap dan gagal menangani pandemi.
BACA JUGA: Begini Penjelasan Kombes Yusri soal Penangkapan Dinar Candy yang Nekat Berbikini di Jalan
"Menuduh pihak yang konsisten memperjuangkan nyawa rakyat seperti Partai Demokrat, hanya untuk mencari kambing hitam dan mengalihkan perhatian publik dari kegagalan pemerintah menangani pandemi," tuturnya.
Selaiin itu, Herzaky juga menegaskan bahwa tuduhan seburuk apa pun tidak bisa menghilangkan apa yang sudah dikerjakan oleh partai berlambang bintang mercy itu di tengah masyarakat.
"Tuduhan apa pun dari siapa pun, apalagi seorang Arteria Dahlan (politikus PDIP, red), tidak akan bisa menghapus apa yang telah rakyat rasakan dari perjuangan Demokrat untuk rakyat," pungkas Herzaky. (mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra