Biaya Pengecatan Pesawat Kepresidenan Seharusnya Bisa untuk Beli Oksigen

Kamis, 05 Agustus 2021 – 15:47 WIB
Penampakan Pesawat Kepresidenan dengan warna baru. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Anwar Hafid menilai penggantian cat pesawat kepresidenan tidak urgen semasa pandemi Covid-19.

Dia menyebut pemerintah seharusnya lebih fokus pada penanggulangan pandemi dan dampaknya ketimbang mengurusi penggantian cat pesawat kepresidenan itu.

BACA JUGA: Biaya Pengecatan Pesawat Kepresidenan Mencapai Miliaran, Kuasa Hukum HRS Heran

"Sebaiknya pembantu presiden berfokus membantu presiden untuk benar-benar berperang menghadapi pandemi," kata legislator fraksi Partai Demokrat itu dalam keterangan persnya, Kamis (5/8).

Anwar mengatakan pekerjaan rumah pemerintah di dalam menanggulangi pandemi masih banyak. Satu di antaranya tentang ketersediaan oksigen yang masih langka.

BACA JUGA: Bantah Omongan Ruhut, Masinton Baru 1 Kali Bertemu Luhut Pandjaitan

Oleh karena itu, pemerintah semestinya bisa mengalihkan dana penggantian cat pesawat kepresidenan senilai Rp 2 miliar lebih itu untuk kepentingan pengadaan oksigen.

"Alokasi cat presiden lebih elegan diarahkan bagi kebutuhan tabung oksigen bagi rakyat," ungkap eks Bupati Morowali itu.

BACA JUGA: Begini Penjelasan Kombes Yusri soal Penangkapan Dinar Candy yang Nekat Berbikini di Jalan

Namun, pengecatan sebagian pesawat kepresidenan itu sudah terjadi. Warnanya telah diganti dari kombinasi biru putih menjadi merah putih.

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa (3/8).

Heru menjelaskan pengecatan warna merah putih tersebut sudah direncanakan pada 2019 silam.

"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," katanya. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler