Anak Buah Anies Baswedan Bakal Awasi Ketat Perayaan Iduladha

Kamis, 30 Juli 2020 – 05:17 WIB
Penyembelihan hewan kurban. Foto: Istimewa/Harita

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Anies Baswedan mengerahkan anak buahnya untuk mengawasi perayaan Iduladha di wilayah DKI Jakarta pada Jumat (31/7) mendatang. Langkah ini untuk memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan selama hari raya umat Islam tersebut.

"Kami dari Pemprov DKI Jakarta akan melaksanakan koordinasi dengan para pemangku wilayah yakni para wali kota dan bupati termasuk satgas di wilayah untuk memastikan di lapangan saat Hari Raya Iduladha itu," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Jakarta Catur Laswanto saat rapat virtual membahas mengenai Shalat Iduladha dan Kurban di Masa Pandemi di Jakarta, Rabu (29/7).

BACA JUGA: Virus Corona Menggila di Jakarta, Anies Baswedan Minta Warga Terus Berusaha

Catur mengatakan, Satgas COVID-19 Pemprov DKI akan memonitor pelaksanaan ibadah untuk mendorong kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak 1-2 meter dan mencuci tangan sesering mungkin.

"Saya kira ini (pengerahan satgas COVID-19) sebuah usulan yang sangat bagus di wilayah," ucapnya.

BACA JUGA: Anies Baswedan Ajukan Pinjaman Rp 12,5 Triliun, Untuk Apa Uang Sebesar Itu?

Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta Makmun Al Ayyubi mencatat ada 3.930 masjid dan sekitar 6.000 musala di Ibu Kota yang akan melaksanakan Shalat Id, namun bagi 33 RW yang masuk dalam zona merah COVID-19 diimbau melaksanakan ibadah di rumah.

"Sepertinya hampir semua menyelenggarakan (Shalat Id) tapi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19," kata Makmun.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Larang Diskotek dan Panti Pijat Beroperasi Jelang Iduladha

Dalam kesempatan itu, Makmun meminta kepada masyarakat yang berada di zona merah agar tidak mengadakan kegiatan pemotongan hewan kurban. Hendaknya masyarakat mempercayakan kegiatan pemotongan hewan kurban kepada rumah pemotongan hewan (RPH).

"Kami sudah berkoordinasi dengan RPH Cakung, RPH Pulogadung dan RPH Mbah Priok (Tanjung Priok)," ujarnya.

Namun bila kondisinya tidak memungkinkan, kata dia, warga dari zona merah dapat memotong hewan kurban dengan menumpang di wilayah terdekat yang berkategori sebagai zona hijau. Sebab asumsinya, bila 3.930 masjid dan 6.000 musala semuanya mengalihkan pemotongan itu ke RPH, dia yakin RPH tidak akan mampu menanganinya.

"Kalau hampir rata-rata (masjid dan musala) motong 2-3 ekor berarti jumlahnya bisa ribuan, maka RPH ini sulit untuk bisa menampung semua pemotong hewan kurban," ucapnya.

Makmun menambahkan, pihaknya juga menggiatkan tes cepat COVID-19 kepada juru sembelih dari 146 masjid yang ada di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Dia menargetkan, hal serupa juga akan digelar di wilayah kecamatan lain.

"Mulai hari ini kami melakukan tes cepat kepada juru sembelih hewan, sehingga kesehatan semua petugas sembelih yang ada di masjid bisa ketahuan. Bilamana tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk tidak melaksanakan tugasnya," tuturnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler