jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Angkatan Muda Kakbah Sudarto menepis tudingan Romahurmuziy alias Romi yang menyebut Djan Faridz biang keladi pecahnya Partai Persatuan Pembangunan.
"Pernyataan Romi itu seperti maling teriak maling. Biasalah kalau orang sedang dalam kondisi panik ya begitu itu," kata Sudarto, Selasa (2/5).
BACA JUGA: Partai Kakbah Curigai Sikap Ngotot Fahri Hamzah soal Angket KPK
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PPP versi Muktamar Pondok Gede Romahurmuziy menyebut konflik yang terjadi di tubuh partainya saat ini tidak hanya di tingkat pusat melainkan menyebar hingga ke bawah.
Romi mengatakan biang keladi dari perpecahan di PPP adalah ulah Djan Faridz.
BACA JUGA: PKB-PPP Paling Terhukum Akibat Dukung Ahok
Djan disebut memberikan harapan palsu pada setiap kader di daerah. Romi juga menyampaikan bahwa Djan adalah penyusup petualang di PPP.
Namun, Sudarto menepis semua tudingan Romi soal Djan. Dia mengatakan Djan sejak dulu sudah berada di PPP.
BACA JUGA: Doakan Anies-Sandi, Djan Faridz Mengaku Masih Bersama Ahok-Djarot
Sudarto menjelaskan, Djan pernah menjadi majelis pakar DPP PPP sebelum menjabat ketum DPP partai berlambang kakbah itu.
"Beda dengan Romi yang masuk ke PPP melalui SDA (Suryadharma Ali) langsung sebagai wakil sekjen DPP PPP setelah sebelumnya sebagai pengurus Garda Bangsa PKB Jawa Barat," sindir Sudarto.
Dia menegaskan bahwa Djan juga yang membangun gedung DPP PPP megah seperti saat ini.
Belum lagi sumbangsih Djan kepada ribuan pesantren, masjid, anak yatim dan ormas-ormas Islam di seluruh pelosok negeri.
"Betapa banyak calon legislatif dari PPP yang jadi karena bantuan beliau. Saya sendiri tidak pernah mendengar Romi menyumbang apa untuk PPP selain memecah belah," kata wasekjen DPP PPP Muktamar Jakarta itu.
Dia mengatakan, publik itu tidak akan pernah lupa bahwa PPP ini pecah gara-gara syahwat politik Romi ingin menjadi ketum dengan menghalalkan segala cara.
Mulai mengudeta SDA dengan menyelenggarakan muktamar Surabaya, melanggar AD/ART partai dengan menyelenggarakan muktamar sebelum 20 Oktober 2014.
Kemudian, melanggar putusan mahkamah partai dan majelis syariah DPP PPP dan terakhir malah melawan putusan Mahkamah Agung.
"Semua dilawan Romi demi ambisi sebagai ketua umum abal-abal," kata Sudarto lagi.
Menurutnya, pengakuan eksistensi dari Romi bahwa pengurus PPP Djan Faridz itu dari DPP, DPW, DPC, PAC hingga ranting benar adanya.
"Pengurus kami ini yang asli dan jelas mengakar-militan karena ada kesamaan visi perjuangan menegakkan kebenaran," tambahnya.
Dia menjelaskan, pengurus mereka ini mandiri gotong royong membiayai sendiri kegiatan partai. Setiap keputusan partai yang penting selalu dibicarakan bersama-sama.
"Terakhir kali pengurus partai dari DPP hingga DPC se Indonesia konsolidasi di Rakornas Maret 2017. Pengurus PPP menunjukkan soliditasnya dan satu komando Dibawah ketua Umum Djan Faridz," kata Sudarto.
Dia menegaskan fungsionaris PPP mendukung penuh Djan sebagai ketum.
Sebab, kata dia, semua menyadari bahwa Djan adalah ketum PPP yang sah dipilih melalui prosedur muktamar yang sah pula.
Hal ini sudah teruji memenangkan tujuh peradilan hingga MA. Dukungan pengurus DPP hingga ranting sangat kuat kepada Djan.
Karena mendukung Djan adalah bagian membela kebenaran dan melawan kedzaliman.
"Kami semua meyakini bahwa pada saatnya, kebenaran akan menang," ujar Sudarto.
Dia mengatakan, Romi sendiri yang semakin terpuruk kredibilitasnya.
Menurut dia, untuk mengalihkan perhatian sekaligus dalam rangka menyelamatkan eksistensinya itu, Romi mengusik Djan dengan berita fitnah dan murahan yang memutarbalikkan fakta.
"Namun publik dan kader PPP itu sudah pintar. Tidak akan tertipu oleh manuvernya itu," kata Sudarto.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Efek Ahok Bikin PPP Bergolak Lagi?
Redaktur & Reporter : Boy