jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) mengajak masyarakat tidak ragu melapor ke penegak hukum jika menemukan adanya perkembangan gerakan pendukung Taliban di Indonesia.
Menurut Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ketahanan Nasional Marsekal Muda TNI Achmad Sajili, langkah tersebut penting sebagai salah satu upaya deteksi dini.
BACA JUGA: Usulan Gerindra Bagi 1 Juta Tenaga Honorer ini Mulia Banget, Semoga!
"Saya berharap, apabila kalian melihat atau paling tidak (mengetahui) ada perkembangan pendukung Taliban, segera laporkan," ujar Achmad Sajili.
Dia menyatakan hal itu pada seminar bertajuk 'Pendidikan dan Pembangunan Perdesaan yang Berwawasan Kebangsaan' yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube LPPM UPR, Rabu (22/9).
BACA JUGA: Stok Vaksin Aman! 5,2 Juta Dosis Sinovac dan Sinopharm Baru Tiba
Dia mendorong masyarakat segera melaporkan indikasi gerakan radikal agar aparat yang berwenang dapat dengan cepat menindak kelompok yang memiliki andil dalam menyebarkan pesan dan kelompok yang menggalang dukungan untuk gerakan-gerakan radikal.
"Jangan sampai ini berkembang terus," ucapnya.
BACA JUGA: Awas Bahaya Gelombang Ketiga COVID-19!
Konten-konten di berbagai platform media sosial, kata dia, dapat memotivasi maupun memicu semangat gerakan radikal yang ada di dalam negeri.
Apalagi, sejarah mencatat terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan alumni perang Afghanistan dan terdapat beberapa gelombang pengiriman WNI untuk pelatihan di Afghanistan.
"Setelah Taliban menduduki Afghanistan, terdapat beberapa kelompok yang menggalang simpatisan melalui broadcast WhatsApp,” kata Achmad.
Achmad juga mengatakan kemenangan Taliban bisa menginspirasi kelompok radikal untuk menciptakan negara Islam seperti yang diperjuangkan beberapa organisasi yang ada.
"Inspirasi ini dapat dilihat dari pernyataan sikap kelompok Jamaah Ansharu Syariah yang didirikan Abdurahim Baasyir, yang mensyukuri kemenangan Taliban dan mendukung Taliban menerapkan sistem negara Islam secara kaafah,” katanya.
Dia menekankan pentingnya WNI untuk memegang teguh persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan negara.
Achmad juga mengimbau warga untuk waspada dan mengantisipasi gerakan radikal dalam negeri pasca-Taliban menguasai Afghanistan.
Antisipasi dapat dilakukan melalui deteksi dini, pemetaan dan pendekatan kepada kelompok-kelompok yang berpotensi melakukan tindakan yang melawan pemerintah agar kekhawatiran yang ada dapat ditangani dengan baik.(Antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang