Anak Buah Mega Tuding Kompolnas Perkeruh Suasana

Selasa, 10 Februari 2015 – 11:25 WIB
Politikus PDIP, TB Hasanuddin. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan di Senayan, TB Hasanuddin menuding Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memperkeruh suasana terkait polemik calon kapolri. Ini terkait aksi komisioner Kompolnas yang mengumbar sejumlah nama-nama calon kapolri pengganti Komjen Budi Gunawan.

"Kompolnas membingungkan. Di sela-sela ramainya konflik Polri-KPK, ternyata Kompolnas ikut menambah keruh suasana, terutama ketika masing-masing anggota Kompolnas mengumumkan secara terbuka calon-calon Kapolri yang satu sama lainnya berbeda," kata TB Hasanuddin lewat pesan singkat, Selasa (10/2).

BACA JUGA: Kubu BG Siap Beber Rekaman Pembicaraan di Sidang Praperadilan

Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu, awalnya Kompolnas menyampaikan ada 9 nama calon baru yang mereka seleksi. Kemudian berubah lagi jadi 7 dan 5 nama calon. Bahkan terakhir, mereka mengklaim melakukan perampingan dengan mencoret dua nama, yakni Komjen Budi Waseso dan Komjen Putut Eko Bayu Seno.

"Saya sarankan Kompolnas agar lebih menahan diri dan lebih bijak dalam membuat pernyataan-pernyataan ke publik, terutama menyangkut kredibilitas orang perorangan," pinta anak buah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Minta ASN Tinggalkan Mental Priyayi

Apalagi, kata Anggota Komisi I DPR ini, di lingkungan TNI/Polri ada etika yang harus dipegang dan diikuti oleh para pimpinan dan pejabat personalianya. Setiap seleksi untuk promosi jabatan dilakukan dengan ketat tapi bersifat rahasia. Sebab, institusi harus menjaga calon dari fitnah, isu, hingga mencegah terjadinya saling jegal antarpara calon.

Ini pula yang menurut TB Hasanuddin, seharusnya dijaga oleh Kompolnas, dengan tidak mengumbar nama-nama calon ke publik setiap hari. Kalaupun mau melihat rekam jejak calon, dia menyarankan Kompolnas menggandeng PPATK, KPK atau lembaga negara lain.

BACA JUGA: Ada Info Gerakan Massa, 500 Polisi Jaga Sidang Praperadilan BG

"Saya sarankan Kompolnas tak perlu terlalu bersemangat bahkan begitu proaktif. Tunggu saja permintaan Presiden. Kalau presiden sudah minta baru serahkan. Sekali lagi saya ingatkan, hak dan privasi para calon yang akan dipromosikan harus tetap dijaga agar tidak menjadi fitnah," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Komjen Budi Siapkan Saksi dan Dokumen Perkuat Bukti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler