jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin tidak sependapat bila ada pihak-pihak yang mendesak agar operasi pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf segera dilakukan tanpa persiapan matang, termasuk melalui operasi militer.
Menurut mantan Sekretaris Militer Presiden Megawati Soekarnoputri, pengerahan pasukan dengan cara apapun harus dilakukan secara hati-hati. Secara kuantitas dan kualitas, aparat TNI boleh jadi siap untuk pembebasan.
BACA JUGA: Simak! Delapan Poin Pernyataan Sikap IDI, ARSI, dan PERSI
Namun persoalannya tim pembebasan harus punya data intelijen yang kuat dan tidak boleh tergesa-gesa dalam bertindak agar tidak ada jatuh korban.
"Ada teman-teman Anggota DPR mendesak pemerintah harus segera bebaskan, menurut hemat saya serahkan pada ahlinya. Ya prajurit TNI, mereka sedang berupaya. Apakah itu dilakukan secara senyap, intelijen atau cara-cara seperti apa," kata Kang TB di gedung DPR Jakarta, Senin (18/7).
BACA JUGA: Bamsoet: Ini Skandal Paling Mengerikan
Kalau pemerintah terutama TNI dipaksa tergesa-gesa dalam upaya pembebasan WNI, sementara kesiapan kurang, pihaknya khawatir ada korban. Di sisi lain ia juga sepakat membebaskan WNI tanpa tembusan.
"Kalau saya ikuti pemerintah tidak perlu melakukan tebusan, saya sepakat. Karena nyatanya, kalau pakai tebusan jadi ada keinginan lagi (menyandera). Mungkin harus ada cara lain dan berdasarkan pengalaman bisa. Salah satu caranya pendekatan kepada komandan-komandannya," tambah politikus PDIP itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hasil Putusan Sela, Sidang Suap Panitera PN Jakpus Dilanjutkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt... Ini Ada Informasi dari Fahri Hamzah soal Kasus Vaksin Palsu
Redaktur : Tim Redaksi