Anak Buah Pak Hendro Ingatkan Haris Sudarno Tak Recoki PKPI

Rabu, 18 April 2018 – 11:48 WIB
Ketua Umum PKPI AM Hendropriyono bersama Try Sutrisno (berbatik), Sekjen PKPI Imam Anshori Saleh (paling kiri) dan Ketua DPP PKPI Mahfuz Abdullah (kanan) di Jakarta Pusat, Senin (12/6). Foto: Ken Girsang/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Imam Anshori Saleh mengingatkan Haris Sudarno Cs agar tak terus-menerus mengklaim sebagai pengurus di partainya. Imam menegaskan, Haris yang kini tak punya legalitas atas PKPI juga sudah pindah ke Golkar.

"Saya sudah cek kepada kawan pengurus di DPP Golkar. Diakui memang Haris Sudarno masuk di anggota dewan pakar," ujar Imam melalui pesan singkat ke wartawan, Rabu (18/6).

BACA JUGA: Hubungan KPU dan PKPI Makin Panas

Karena itu Imam mempersoalkan manuver Haris yang menyebut sengketa kepengurusan PKPI belum berakhir. “Itu seperti orang yang mengigau dalam tidur," sambungnya.

Sebelumnya Haris menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/4) siang. Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu mengaku masih sebagai ketua umum PKPI.

BACA JUGA: Sekjen PKPI Laporkan Anggota KPU ke Polisi, Ini Sebabnya

Namun, Imam menepis klaim Haris. Mantan komisioner Komisi Yudisial (KY) itu menjelaskan, saat ini hanya ada satu PKPI di bawah kepemimpinan AM Hendropriyono.

Menurut Imam, PKPI pimpinan Hendro telah mengantongi surat keputusan (SK) menteri hukum dan hak asasi manusia (Menkumham) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bahkan, KPU sudah menetapkan PKPI pimpinan Hendro sebagai peserta Pemilu 2019 bernomor urut 20.

BACA JUGA: Pak Hendro Pengin Tokoh Muda Jadi Cawapres Jokowi

Selain itu, Bawaslu juga sudah menolak gugatan PKPI kubu Haris. Bahkan, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta sudah mengakui keabsahan PKPI kubu Hendro. “Lalu di mana letak dualismenya?" tanya Imam.

Lebih lanjut Imam mengatakan, pihaknya sudah mengajak kubu Haris untuk bergabung. Namun, Haris menolak tawaran itu.
"Jadi Haris Sudarno kini tinggal bersama segelintir orang yang enggan bergabung ke PKPI kami,” tegasnya.

Sebelumnya PKPI terbelah dalam dualisme kepengurusan. PKPI pimpinan Haris merupakan hasil kongres luar biasa (KLB) di Hotel Grand Cempaka pada akhir Agustus 2016. 

Sedangkan di kubu lain ada PKPI pimpinan Hendropriyono yang merupakan hasil kongres di Hotel Millenium juga pada penghujung Agustus 2016. Seiring waktu, PKPI pimpinan Hendro yang memperoleh pengakuan pemerintah dan KPU sehingga bisa menjadi peserta Pemilu 2019.(aim/gwn/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sah, KPU Berikan Nomor Urut ke PKPI untuk Ikut Pemilu 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler