jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono menilai para pendukung Basuki T Purnama salah alamat ketika menggelar aksi di depan Mako Brimob Depok yang menjadi lokasi penahanan atas Gubernur DKI yang beken disapa dengan panggilan Ahok itu.
Menurut Arief, mestinya para Ahoker -sebutan untuk pendukung Ahok- menggelar aksi demo di depan Istana Negara tempat Presiden Joko Widodo berkantor.
BACA JUGA: Seperti Ini Kondisi Sel Tempat Ahok Ditahan
“Perlu dicatat, yang mengajukan kasus Ahok ke meja hijau juga kan pemerintahan Joko Widodo, yang menjatuhkan vonis hukuman penjara pada Ahok juga kan negara," ujar Arief kepada JPNN terkait aksi Ahoker di Mako Brimob, Kamis (11/5).
Arief menambahkan, kalau Ahoker menuntut Ahok dibebaskan maka seharusnya aksi ditujukan kepada pemerintah. Menurutnya, Ahoker bisa meminta Presiden Jokowi menjadi penjamin bagi penangguhan penahanan atas Ahok.
BACA JUGA: Ahok Mengimbau Lewat Ponsel, Pendukungnya Manut
"Sebaiknya pendukung Ahok datang berduyun-duyun dan kepung Istana Negara untuk memohon Joko Widodo menjamin penangguhan tahanan terhadap Ahok," ujar Arief.
Terkait aksi demonstrasi Ahoker yang dianggap tidak mematui UU karena dilakukan pada hari raya keagamaan, Arief justru mengajak masyarakat memakluminya. Apalagi peserta aksi justru pendukung penguasa.
BACA JUGA: Slank Ingin Jenguk Ahok Sekaligus Gelar Konser Mini di Mako Brimob
"Ya dimaklumi saja. Namanya saja demonstran dari pihak yang pro pemerintah yang berkuasa, sehingga punya keistimewaan sendiri dari pemerintah. Jadi enggak perlulah dipersoalkan. Paling cuma seminggu doang euforia demontrasi untuk desak bebaskan Ahok," pungkas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Mengapresiasi Keseriusan Jokowi Memajukan Papua
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam