jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Bahrum Daido menilai janggal sikap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang tiba-tiba bertolak ke Pangkalan Bun hari ini, Selasa (13/1). Menurutnya, kepergian Jonan hanya alasan untuk menghindari undangan rapat dari Komisi V.
Dikatakannya, semua pihak terkait dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 malah hadir dalam rapat hari ini. Karena itu, lebih baik jika Jonan juga hadir dibanding pergi ke Pangkalan Bun.
BACA JUGA: Jokowi dan JK Saling Lempar Tanggung Jawab Soal Dana Desa, Ada Apa?
"Itu (alasan) normatif. Semua tidak di sana (Pangkalan Bun). Jadi dia kerja apa, koordinasi dengan siapa?" kata Bahrum di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/1).
Bahrum mengaku tersinggung dengan sikap Jonan. Ia menilai mantan Dirut KAI itu tidak menghargai DPR sebagai lembaga legislatif yang kedudukannya sejajar dengan eksekutif.
BACA JUGA: Anggota DPR Termuda Dorong Pembentukan Pansus AirAsia
"Ini yang saya katakan bahwa Menteri Perhubungan tidak hargai lembaga. Dalam trias politica itu DPR dengan pemerintah sejajar," ujar politikus dari Demokrat, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Padahal, lanjutnya, banyak hal yang perlu diklarifikasi Menhub terkait kecelakaan QZ8501. Terutama tentang kebijakan-kebijakan yang menjadi tindak lanjut dari peristiwa nahas tersebut. "Banyak yang harus dijelaskan, banyak semacam manuver-manuver Kemenhub yang berbenturan dengan undang-undang," jelasnya.
BACA JUGA: Jokowi Minta JK Selesaikan Polemik Rebutan Desa
Hal yang sama telah Bahrum sampaikan di dalam rapat. Beberapa anggota Komisi V lainnya juga sempat mengeluhkan ketidakhadiran Jonan dan meminta agar dia kembali diundang. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akademisi Minta Dua Kementerian Ini Jangan Rebutan Desa
Redaktur : Tim Redaksi