jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan resmi terkait penyebab tsunami di pesisir Banten dan Lampung, Sabtu (22/12) malam sekitar pukul 21.27 WIB.
Berdasar data dari BMKG, lanjut Sutopo, tsunami bukan dipicu oleh gempabumi. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik.
BACA JUGA: Korban Tsunami Banten dan Lampung, 43 Orang Meninggal Dunia
“Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang,” papar Sutopo.
Badan Geologi mendeteksi pada pukul 21.03 WIB Gunung Anak Krakatau erupsi kembali dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak. Namun seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan).
BACA JUGA: Inilah Daerah yang Terdampak Tsunami Sekitar Selat Sunda
Kemungkinan material sedimen di sekitar Anak Gunung Krakatau di bawah laut longsor sehingga memicu tsunami. Dampak tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda. (jpnn)
BACA JUGA: Korban Tsunami Banten, 20 Meninggal Dunia, 165 Luka-Luka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meletus 576 Kali, Anak Krakatau Masih Status Waspada Dua
Redaktur & Reporter : Soetomo