JAKARTA - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau mengalami peningkatan aktifitasPerubahan intensitas Anak Krakatau dirasakan sejak tanggal 27 Oktober lalu
BACA JUGA: Yankesmas Korban Bencana Harus Gratis !
“Dua hari lalu ada 106 letusan
BACA JUGA: Jenazah 4 Polisi Diidentifikasi Ulang
Untuk sekarang masih belum dapat dihitung,” kata Andi Suwardi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Rajabasa Lampung Selatan dihubungi viaponselnya (29/10).
Menurutnya, letusan Gunung Anak Krakatau itu juga tetap dibarengi dengan tremor yang disebutnya berada di kisaran angka 70 kali tremor
BACA JUGA: Tanjungbalai Siapkan 10 Ha untuk Perumahan
Tapi peningkatan biasa,” katanya.Meski ada peningkatan jumlah letusan dua hari belakangan, lanjut Andi, namun Gunung Anak Krakatau hingga saat ini masih berada dalam status Waspada“Terakhir kali naik satu tingkat menjadi status Siaga pada tahun lalu,” katanya.
Meski demikian bisa saja status Anak Krakatau tiba-tiba ditingkatkan“Kalau berdasarkan pengalaman yang sudah lewat, memang ada bisa lebih aktif kapan saja,” kata Andi seraya menyebut Gunung Anak Krakatau sempat tinggi intensitasnya pada tahun 2007 dan pada akhir 2009.
Gunung Anak Krakatau naik level menjadi Siaga pada Bulan Mei 2009 silamLetusan Gunung Anak Krakatau sendiri umumnya berupa letusan dan lontaran pijar materialAsap yang keluar dari Gunung Anak Krakatau juga berbahaya karena mengandung zat karbon monoksida yang dapat mengganggu pernafasan
Namun Andi mengaku belum mengetahui apakah naiknya jumlah intensitas letusan Gunung Anak Krakatau selama dua hari belakangan belakangan ini merupakan efek dari gempa di patahan Sumatera yang mengguncang Mentawai Sumatera Barat beberapa waktu lalu“Mungkin sajaTapi yang jelas kalau memang menimbulkan efek maka gunung di wilayah Sumatera yang bagian atas bisa saja terkena,” kata Andi.(wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesulitan Atasi Asap, Riau Tolak Disebut Kaya
Redaktur : Tim Redaksi