jpnn.com, SINJAI - Seorang petani berinisial TM (54) asal Desa Kassibuleng, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi karena melakukan tindakan penganiayaan berat.
TM tega menebas leher AO (37) hampir putus pada Minggu (17/4). Korban tewas di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Dokter di Papua Dipukul Keluarga Pasien, dr Anton: Kami di Sini Bukan Pembunuh
Kasi Humas Polres Sinjai AKP Fatahuddin mengatakan pelaku sudah ditangkap. Polisi juga menyita barang bukti yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.
"Sekarang pelaku TM sudah diamankan dan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam," kata AKP Fatahuddin kepada JPNN.com, Minggu (17/4) malam.
BACA JUGA: FN Serang Pos Koramil Menggunakan Parang, Begini Akibatnya
AKP Fatahuddin menjelaskan kronologis kejadian. Peristiwa mengerikan ini bermula saat korban membersihkan kandang sapi di belakang rumahnya.
Kemudian pelaku tiba-tiba datang dan meminta korban menegur anaknya agar tidak main petasan.
BACA JUGA: Agus Diduga Tega Bakar Istri dan Anak Bayinya Hingga Tewas
"Ini pelaku meminta korban agar menegur anaknya supaya tidak menyalakan petasan. Karena letusan petasan sangat mengganggu cucu pelaku yang baru berusia 40 hari," tambah Fatahuddin.
Korban tidak menerima teguran dari pelaku. Keduanya bersitegang dan terjadi perkelahian.
"Pelaku yang tengah memegang sebilah parang langsung mengayunkan parang ke arah tubuh korban. Kemudian korban tangkis menggunakan gagang cangkul," terangnya.
Tidak berhenti sampai di situ, pelaku terus menyerang korban hingga gagang cangkul rusak.
"Karena terdesak korban berusaha lari mundur untuk menyelamatkan diri. Namun, pelaku terus mengejar dan menyerang korban," terang AKP Fatahuddin.
"Akibat serangan bertubi-tubi membuat leher korban hampir putus dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara," ungkapnya.
Fatahuddin meminta kepada warga di Desa tersebut agar menahan diri dan tetap percaya kepada kepolisian.
"Percayakan penanganan kasus pada polisi. Kami akan terus berkomitmen akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku," tegasnya. (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kematian Ibu dan 2 Anaknya di Garut, Polisi Dalami Keterangan Sejumlah Saksi
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : M. Srahlin Rifaid