Anak Pahlawan Revolusi dan Tokoh PKI Bersilaturahmi

Sabtu, 25 Mei 2013 – 17:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Setelah berpencar selama puluhan tahun akhirnya anak dan keluarga dari pahlawan revolusi serta tokoh PKI berkumpul. Termasuk juga keluarga korban pemberontakan DI/TII, pemberontak PRRI/Permesta, dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mereka tergabung dalam Forum Silahturahmi Anak Bangsa (FSAB). Forum ini telah dibentuk selama 10 tahun untuk mengumpulkan keluarga korban dan memberi pesan damai atas konflik yang pernah terjadi di masa lalu mereka.

"Gerakan moral ini diawali panggilan jiwa anak-anak pejuang yang gundah gulana bahwa bangsa Indonesia berada dalam bahaya perpecahan bila masih berada dalam tawanan konflik masa lalu. Ini seperti api dalam sekam yang setiap saat mudah terbakar," ujar Ketua FSAB

BACA JUGA: Di Beijing, Dahlan Iskan Banjir Applause dari Ribuan Mahasiswa

Suryo Susilo saat kegiatan HUT ke 10 FSAB di Gedung Nusantara V, MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu, (25/5).

Menurutnya, tahun 2000 adalah masa gerilya perdamaian. Saat itu forum ini menghubungi anak-anak yang masih "dikuasai" perasaan dendam karena peristiwa keluarganya diasingkan di Pulau Buru maupun dibunuh di rezim itu agar mau duduk bersama dengan anak-anak dari keluarga yang dianggap berseberangan.

BACA JUGA: KPK Kantongi Bukti Dugaan Keterlibatan Priyo Korupsi Alquran

Hal itu, kata dia, tidak mudah. Banyak yang menolak undangan untuk berdialog dan memilih tidak menghadiri acara FSAB. Namun, akhirnya setelah berusaha 10 tahun, forum ini bisa mengumpulkan hampir semua keluarga korban dan tokoh sejarah masa lalu.

Beberapa tokoh yang ada dalam FSAB di antaranya Ahmad Zahedi cucu dari Tengku M. Daud Beureu"eh, Perry Oemar Dani putera Marsekal Oemar Dani, Sardjono Kartosurwiryo putera dari SM Kartosuwiryo, Amelia Yani puteri dari Ahmad Yani dan Ilham Aidit putera dari DN Aidit.

BACA JUGA: Ahli Bioremediasi Mentahkan Dakwaan Jaksa

"Dengan kesabaran dan itikad baik kami berusaha untuk menghapus luka lama dan saling menghilangkan dendam. Akhirnya ada forum ini dengan motto Berhenti Mewariskan Konflik, Tidak Membuat Konflik Baru," tuturnya.

Suryo berharap forum ini juga menjadi wadah komitmen bersama pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Serta mengajak semuanya menerima keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan menghindari sikap yang dapat memicu konflik dan kesatuan negara.

Kegiatan FSAB ini dihadiri oleh Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Harry Tanoesoedibjo. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Belum Dapat Data 45 Wanita Terima Duit Fathanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler