jpnn.com, CILACAP - Video perundungan anak di bawah umur tersebar melalui berbagai media sosial dengan lokasi kejadian diduga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Polres Cilacap masih menyelidiki video perundungan itu.
BACA JUGA: Dosen Bertanya Keperawanan Mahasiswi, Pihak Kampus Malah Jawab Begini
"Saat ini kami sudah mengecek TKP (tempat kejadian perkara) dan dipastikan kejadiannya memang di wilayah Cilacap, daerah Pemintalan," kata Kasat Reskrim Polres Cilacap AKP Rifeld Constantien Baba saat dihubungi wartawan, Rabu (30/12).
Ia mengatakan, pengecekan tersebut dilakukan setelah pihaknya melaksanakan patroli siber pada hari Selasa (29/12) dan mendapatkan ciri-ciri para terduga pelaku perundungan.
BACA JUGA: Misteri Pembunuhan Wanita Cantik Karyawan Bank
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan Unit Reskrim Polsek Cilacap Selatan, Bhabinkamtibmas, dan ketua RT setempat hingga akhirnya mendapat informasi jika di daerah tersebut terdapat warga dengan ciri-ciri yang mirip pelaku.
"Oleh karena itu, kami melaksanakan klarifikasi tahap penyelidikan. Semua pihak yang terkait dalam video itu masih anak-anak di bawah umur," katanya.
BACA JUGA: Ini Hasil Pemeriksaan Jenazah Karyawan Bank Korban Pembunuhan, Keji
Terkait dengan hal itu, Kasat Reskrim mengatakan pihaknya melibatkan orang tua para pelaku dan pihak sekolah dalam menangani kasus perundungan tersebut, karena para pihak yang terlibat masih di bawah umur sehingga akan ada perlakuan khusus.
Menurut dia, pihaknya masih memeriksa para terduga pelaku dan satu anak yang mengalami perundungan.
"Kami masih dalami. Yang dirundung satu (anak), sedangkan untuk pelaku, kami belum bisa sebutkan karena masih diperiksa," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kasus perundungan tersebut dipicu oleh masalah emosional karena kata-kata teguran tidak diterima dengan baik hingga akhirnya emosi.
"Jadi hanya emosi sesaat karena ditegur biasa, jadi marah," katanya.
Dalam video perundungan berdurasi 27 detik yang beredar di media sosial terlihat seorang anak perempuan menangis karena dirundung oleh beberapa rekannya. Namun tidak diketahui secara pasti permasalahan apa yang mereka ributkan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti