jpnn.com, PRAYA - MH, pemuda asal Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, bersikukuh ingin memidanakan ibu kandungnya meski polisi telah menolak mentah-mentah laporan sang anak.
"Masih belum berdamai," kata Kepala Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Muhammad Haikal kepada wartawan, Minggu (28/6).
BACA JUGA: Haris Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul, Begini Kronologinya
Dikatakan, persoalan anak antara Ibu kandungnya itu dipicu gara-gara sepeda motor yang dibeli dengan harta warisan yang dikuasai oleh ibu kandungnya sendiri.
Atas persoalan itu pihaknya masih belum bisa menemui anak tersebut untuk diselesaikan dengan baik.
BACA JUGA: Operius Tepergok Garap Sang Tante di Kebun, Duel Berdarah pun Terjadi, Satu Nyawa Melayang
"Masih belum bisa ditemui, tadi malam sudah kami coba cari anaknya tapi dia tidak pulang. Mungkin dia pulang ke rumah istrinya di Tanjung," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya bersama para tokoh yang akan menyelesaikan persoalan itu secara bermusyawarah, sehingga persoalan anak antara ibu kandungnya itu cepat diselesaikan.
BACA JUGA: Usai Cekcok dengan Sang Pacar, Pemuda Ini Malah Nekat Berbuat Terlarang di Kamar
"InsyaAllah nanti malam kami akan musyawarah bersama tokoh-tokoh di dusun tempat tinggal yang bersangkutan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Lombok Tengah menolak memproses laporan salah seorang yang ingin penjarakan ibu kandungnya sendiri. Persoalan itu dipicu gara-gara sepeda motor yang dibeli dari harta warisan itu dikuasai oleh ibu kandung.
"Laporan anak yang ingin penjarakan ibu kandung itu kami tolak, karena ibu sendiri soalnya dan sudah tua," kata AKP Priyo.
Pihak Satreskrim Polres Lombok Tengah menyatakan kepada anak itu untuk berpikir lebih jernih dan menyelesaikan dengan baik, karena apa yang dilakukan itu adalah perbuatan sangat terhina.
"Kami bukan anak durhaka, saya melepas jabatan sebagai Polisi. Saya sebagai muslim membela ibu ini," ujar AKP Priyo.
BACA JUGA: BBKSDA Menduga Makhluk Inilah Dalang Pengisap Darah Ratusan Ternak di Taput
"Kami mengecam anda anak durhaka, karma tetap berlaku bos. Kami tidak akan menindaklanjuti kasus ini," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi