jpnn.com, JAKARTA - Angka stunting di Indonesia ternyata sangat tinggi. Dari 12 negara anggota ASEAN, Indonesia menempati rangking ketiga tertinggi angka stunting.
"Untuk ASEAN, Indonesia menempati posisi 10 sebagai negara terbanyak angka stunting. Posisi 11 Laos, 12 Timor Leste. Itu artinya Indonesia rangking ketiga terbesar jumlah stuntingnya," kata DR Ir Umi Fahmida, peneliti utama South East Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) RECFON (Regional Center for Food and Nutrition) dalam diskusi kesehatan di Kampus Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat (24/5).
BACA JUGA: 20 Persen Anak Orang Kaya di Indonesia Alami Stunting
Posisi Indonesia tertinggal jauh dibanding Vietnam. Padahal Vietnam belajarnya di Indonesia. Menurut Umi, kemampuan Vietnam mengurangi angka stunting karena gerakan perbaikan gizi.
BACA JUGA: 20 Persen Anak Orang Kaya di Indonesia Alami Stunting
BACA JUGA: Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pandeglang
"Orang Vietnam memegang teguh 3K (kebun, kolam, kandang)," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Riset dan Konsultasi SEAMEO RECFON Dr Grace Wangge mengatakan, stunting akan menjadi masalah trans-generasi, di mana ibu yang pendek, cenderung akan mempunyai juga anak yang stunting.
BACA JUGA: Susu Bantu Pertumbuhan Anak - anak Generasi Emas dan Cegah Stunting
Grace menambahkan, di usia produktifnya kelak, balita stunting akan mempunyai daya saing yang lebih rendah dibandingkan sumber daya manusia (SDM) negara lain yang memiliki balita sehat karena rendahnya fungsi kognitif mereka.
"Untuk mengatasi masalah stunting, pendidikan gizi kepada publik menjadi sangat penting untuk dilakukan. Mesti dipahami cegah stunting sejak dini, untuk itu diperlukan support system, termasuk lewat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah," beber Grace lagi.
Kini, bersama para mitranya, SEAMEO RECFON terus mengembangkan berbagai program pendidikan gizi yang turut berkontribusi pada pengentasan stunting.
Salah satu program unggulan SEAMEO RECFON adalah “Anakku Sehat dan Cerdas”. Program ini menerjemahkan konsep PAUD Holistik Integratif (PAUD-HI) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud. Mitra SEAMEO RECFON untuk program unggulan ini antara lain adalah SEAMEO center lainnya yaitu SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP) di Bandung, dan SEAMEO Regional Centre for Tropical Medicine (TROPMED) di Bangkok.
Selain itu, didukung oleh organisasi profesi seperti Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), SEAMEO RECFON telah melakukan pemetaan kompetensi gizi para guru PAUD seluruh Indonesia.
SEAMEO RECFON juga melakukan pelatihan untuk guru PAUD mengenai penyampaian materi pendidikan gizi untuk orang tua, baik melalui media on-line dan off-line.
"Semua program menjadi bagian dari strategi penting untuk meningkatkan peran keluarga serta PAUD dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak Indonesia," tutup dia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Kiat Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad