jpnn.com, MAGELANG - Meninggalnya Timotius Anugrah Sidabalok (7) pada 15 April lalu masih menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarganya. Terutama sang ibu, Mawar yang menyaksikan sendiri peristiwa yang dialami anaknya.
Timotius meninggal setelah tenggelam saat berenang di kolam renang umum di Ngawen, Muntilan, Magelang, Jateng.
BACA JUGA: Main Perahu, Delapan Anak Tenggelam di Sungai
"Tadinya saya sudah enggan untuk pergi ke kolam renang tersebut tapi karena bujukan dan rengekan Timotius, akhirnya saya ikuti permintaannya," tutur Mawar yang tak menyangka kepergian ke kolam renang itu justru menjadi hari terakhir dia bersama anaknya.
Mawar memang sudah ikhlas dengan kepergian sang buah hati. Namun, dia masih bertanya-tanya mengapa saat kejadian, pihak kolam renang sangat lamban menolong anaknya.
BACA JUGA: Asyik Main di Selokan, Balita Tewas Tercebur
Saat mengantarkan Timotius ke kolam renang, Mawar ditemani Ria, keponakannya dan Tiara, anak keduanya yang masih kecil.
Menurut Mawar, saat itu dia membiarkan Timotius berenang seperti biasa di bagian kolam anak. Timotius sudah biasa berenang di kolam yang memang tanpa pembatas itu.
BACA JUGA: Menyelam, Tim Basarnas Temukan Kedua Korban Meninggal
Namun, belum sampai 10 menit Timotius berenang, dia sudah tidak terlihat di kolam renang.
Mawar dan Ria mencarinya. Saat mencari itulah mereka mendengar seorang pria berteriak minta tolong karena melihat seorang anak tergeletak di dasar kolam.
Pria paruh baya itu menolong Timotius dengan mengangkatnya keluar dari dasar kolam. Mawar mengaku langsung berteriak mencari pihak kolam. Namun, saat itu tidak terlihat satu petugas pun.
"Pihak kolam renang tidak langsung cekatan dan melakukan tindakan apa pun. Saya mempunyai insiatif meminta untuk dibawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Masih berharap anaknya bisa diselamatkan Mawar mengaku kalap dan marah karena tak seorang pun pengelola kolam renang yang bergerak cepat membawa Timotius saat itu juga.
"Mereka bingung mau bawa Timotius dengan apa. Saya bilang dengan motor saja. Tapi mereka malah kebingungan tidak tahu harus pakai motor siapa untuk ke rumah sakit," tutur Mawar kecewa.
Setelah itu, Timotius akhirnya dibawa ke RS Padmalita Muntilan. Namun, dokter jaga tidak ada akhirnya pindah ke RS Aisyihah.
Dokter langsung menanganinya dengan cara mengecek denyut jantungnya melalui teleskop. Tidak lama kemudian dokter menyatakan bahwa Timotius sudah meninggal dunia.
Keluarga bukan hanya sedih tapi juga kecewa karena kurang sigapnya pengelola kolam renang menangani kecelakaan yang terjadi di area mereka.
Tak ada petugas jaga, tak ada pertolongan dan bahkan tak ada CCTV untuk memantau setiap kegiatan pengunjung di kolam renang. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pelajar Hilang Ditelan Ombak
Redaktur & Reporter : Adil