Anak Tidak Sarapan Berisiko Diabetes

Senin, 22 September 2014 – 09:42 WIB
Anak yang tidak sarapan berisiko diabetes. Foto: alamy

jpnn.com - SATU jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Sarapan sering disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya. Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting.

Jika secara teratur anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan, terutama bagi anak-anak. Salah satunya, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

BACA JUGA: Ketika Lari Jadi Gaya Hidup

Menghindari sarapan dan memilih beraktivitas dengan perut kosong justru bisa menyebabkan obesitas. Rasa lapar berlebihan menjelang siang membuat Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi lebih banyak. Hal ini bisa menyebabkan lemak menumpuk di sekitar perut, dan meningkatkan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Selain itu, bagi anak-anak yang melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari. Penelitian menunjukkan anak-anak Inggris yang tidak makan pagi setiap hari dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dan menjadi resisten insulin ketika usia mereka bertambah.

BACA JUGA: Enceng Gondok pun Jadi Ankle Boots

Mereka memiliki kadar insulin lebih tinggi setelah tidak makan dan tubuh mereka kurang mampu merespon hormon yang biasanya mengatur jumlah gula dalam aliran darah.

Hal ini menyebabkan gula membangun dalam aliran darah bukannya digunakan sebagai bahan bakar, yang menyebabkan gejala seperti kelelahan ekstrim dan haus. Diabetes juga dapat menyebabkan kebutaan dan gagal ginjal dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

BACA JUGA: Kesan Mewah dengan Cutting Ballgown di Hari Pernikahan

"Sarapan biasa, khususnya yang melibatkan konsumsi sereal tinggi serat, bisa melindungi terhadap perkembangan awal risiko diabetes tipe 2," kata peneliti Dr. Angela Donin, seperti laman Daily Mail, Minggu (21/9).

"Kami sudah tahu bahwa memberi anak Anda sarapan yang sehat, sebagai bagian dari diet seimbang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan," kata Direktur penelitian, Dr. Alasdair Rankin.

"Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk membantu kita memahami hubungan yang tepat antara sarapan dan pengembangan diabetes tipe 2," pungkasnya.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Ganas di Ranjang usai Vasektomi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler