Anak Tidur Lebih Awal Bisa Menangkal Obesitas saat Remaja

Jumat, 02 September 2016 – 17:47 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - ANAK-anak prasekolah yang kerap tidur pada pukul 20.00 WIB, beresiko menjadi gemuk 10 tahun ke depan, daripada mereka yang masih terjaga setelah pukul 21.00 WIB.

"Mendorong anak-anak pergi tidur lebih awal mungkin menjadi salah satu cara untuk mencegah kenaikan berat badan berlebih dikemudian hari," kata penulis utama studi, Dr. Sarah Anderson, seperti dilansir laman Lifespirit, Kamis (1/9).

BACA JUGA: Ternyata, Minum Air Berlebihan juga Berbahaya

Kelebihan berat badan pada anak-anak menjadi masalah kesehatan utama di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sekitar 17 persen anak-anak dan remaja telah mengalami obesitas.

Anderson menggunakan data pada 977 anak-anak yang lahir sehat pada 1991, yang dilacak setiap tahun sampai mereka berusia 15 tahun.

BACA JUGA: Baca! Manfaat Ajaib Kunyit untuk Kesehatan

Ketika anak-anak berusia 4 tahun, rata-rata ibu mereka melaporkan waktu tidur pada hari kerja biasa mereka.

Setengah anak-anak tidur di antara pukul 20.00-21.00 WIB, seperempat pergi tidur pada pukul 20.00 WIB atau sebelumnya dan seperempat lagi pergi tidur setelah pukul 21.00 WIB.

BACA JUGA: Sembilan Makanan ini Bisa Membantu Mengatasi Migrain

Ketika para peneliti melihat bobot anak-anak 15 tahun, mereka menemukan bahwa anak-anak prasekolah yang pergi tidur sebelum pukul 20.00 WIB, lebih kecil kemungkinannya menjadi gemuk saat remaja.

Kemungkinan obesitas lebih besar untuk anak-anak yang tidur antara pukul 20.00 WIB dan 21.00 WIB. Dan terbesar adalah bagi mereka yang tidur setelah pukul 21.00 WIB, ketika mereka masih kecil.

Tingkat obesitas remaja adalah 10 persen, 16 persen dan 23 persen, masing-masing dalam tiga kelompok.

Para peneliti memperhitungkan pengaruh lain yang mungkin meningkatkan risiko obesitas, termasuk status sosial ekonomi dan obesitas ibu mereka.

Mereka juga menyesuaikan dengan sensitivitas ibu, ukuran kualitas hubungan ibu-anak.

Seperti apakah ibu memperhatikan kebutuhan emosional anak mereka, seberapa sering mereka mendukung keputusan anak mereka dan seberapa sering mereka membiarkan anak mereka membuat keputusan tentang diri mereka sendiri.

"Ternyata sensitivitas ibu tidak memiliki efek," pungkas Anderson. (fny/chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cobalah Tips Mudah ini untuk Tingkatkan Memori Anda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler