Analis: Saham PP Properti Direkomendasikan Untuk Dibeli

Rabu, 11 Maret 2020 – 11:08 WIB
PP Properti. Foto: PP Properti

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan laba bersih mencapai Rp346 miliar pada 2020.

Adapun pendapatan anak usaha PT PP Tbk (PTPP) tersebut diproyeksikan sebesar Rp2,5 triliun sepanjang 2020.

BACA JUGA: Jatim Sumbang 40 Persen Pendapatan PT PP Properti

Kalangan analis optimistis, target-target perseroan tersebut dapat terealisasi.

Menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, sektor properti, bidang usaha yang digeluti oleh PPRO, mulai menunjukan tanda-tanda kebangkitan tahun ini.

BACA JUGA: PP Properti Garap Pasar Surabaya Utara

"Saya melihat sektor properti mulai akan bangkit," ujar Hans, di Jakarta, Selasa (10/3).

Hans mengatakan, fundamental PPRO terbilang bagus. Harga saham perseroan saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental yang sesungguhnya.

BACA JUGA: Ikuti Selera Pasar, PP Properti Gencar Jual Apartemen

Karena itu, kepada para investor, Hans merekomendasikan untuk membeli saham PPRO.

"Sebenarnya bagus fundamental PP Properti. Harga sahamnya agak murah. Target harga Rp65 per saham,” jelas Hans.

Sementara Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya membidik marketing sales sebesar Rp3,8 triliun tahun ini untuk mencapai target pertumbuhan laba dan pendapatan.

Jumlah tersebut meningkat 67,40 persen dibandingkan Rp2,27 triliun realisasi marketing sales PPRO pada 2019.

“Target tersebut dapat tercapai sebab kami memiliki 15 lokasi yang siap diserahterimakan pada 2020. Di antaranya ada 7 tower apartemen di Jabodetabek, 4 tower apartemen di Jawa Timur dan proyek residensial di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini artinya, kami sudah memiliki modal untuk 2020, sehingga meng-generate revenue dan laba dan ekuitas,” tutur Taufik.

Taufik mengungkapkan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan tahun ini.

Di antara yakni mempercepat penjualan apartemen yang hampir selesai atau sudah selesai. Kemudian, mempercepat pembangunan apartemen yang sudah hampir terjual seluruhnya atau sudah habis terjual. Lalu, menambah produk landed house serta serah terima unit.

“Kami melihat landed house atau rumah tapak akan menjadi tren ke depannya. Makanya, salah satu strategi ke depan adalah menambah landed house,” papar Taufik.

Taufik menjelaskan, PPRO tetap akan fokus pada pembangunan proyek residensial. Pasalnya, residensial masih menjadi primadona selama beberapa tahun ke depan, demikian juga dengan apartemen, baik yang disewakan maupun dijual. Itu sebabnya, PPRO akan menambah land bank.

Tahun ini, perseroan berencana menambah land bank antara 20 - 40 hektare di Pulau Jawa.

Adapun saat ini, total land bank PPRO seluas 300-310 hektare yang tersebar di seluruh Indonesia. Land bank seluas ini cukup untuk pengembangan proyek PPRO hingga 15 tahun ke depan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler