Analisis Boni Hargens soal Sindiran Bu Mega untuk Manuver KAMI

Kamis, 27 Agustus 2020 – 18:58 WIB
Boni Hargens. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai sindiran yang dilontarkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sangat tepat. Sebab, Boni menganggap KAMI bukanlah gerakan moral.

“Sindiran yang disampaikan Bu Mega itu tepat, akurat dan kontekstual, bahwa KAMI memang gerakan politik,” ujar Boni kepada jpnn.com, Kamis (27/8).

BACA JUGA: Pengamat Anggap Sindiran Bu Mega untuk KAMI Sangat Mengena, Begini Analisisnya

Bagaimana dengan klaim soal KAMI sebagai gerakan Moral? Boni langsung menepisnya.

“Saya tidak memandang KAMI sebagai gerakan moral. Saya melihat gerakan politiknya, mencermati motif di baliknya,” sambungnya.

BACA JUGA: Menurut Hendri, Itu Pengakuan Bu Mega Bahwa Din dan Gatot Nurmantyo Layak Capres

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu menambahkan, motif politik KAMI sangat jelas, yakni propaganda anti-pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, Boni menilai upaya KAMI itu tak akan meraih simpati publik.

“Dalam kondisi pandemi saat ini, yang dibutuhkan rakyat bukan manuver-manuver politik seperti itu. Gerakan KAMI bukan untuk menyelamatkan Indonesia, tetapi menggangu Presiden Jokowi,” ulas peraih gelar doktor filsafat politik dari Walden University, Minneapolis, Amerika Serikat itu.

BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Menyentil KAMI, Begini Kalimatnya

Sebelumnya Megawati menyindir KAMI yang mengaku sebagai gerakan moral. Menurutnya, di KAMI banyak tokoh yang ingin jadi presiden.

"Saya suka ketawa. Kan banyak orang ini kan, kemarin-kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI. Wah, KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepengin jadi presiden. Ya, daripada bikin seperti itu, kenapa, ya, dari dulu enggak cari partai?" ujar Megawati saat menyampaikan kata sambutan pada pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDIP 2020, Rabu (26/8).(ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler