Menurut Hendri, Itu Pengakuan Bu Mega Bahwa Din dan Gatot Nurmantyo Layak Capres

Kamis, 27 Agustus 2020 – 09:43 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Kamis (19/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Komentar Megawati Soekarnoputri terhadap deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo cs, merupakan bentuk pengakuan Ketua Umum PDI Perjuangan itu terhadap kiprah para tokoh gerakan tersebut.

Menurut pengamat politik Hendri Satrio, secara tidak langsung Megawati mengakui bahwa beberapa tokoh KAMI layak maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Menyentil KAMI, Begini Kalimatnya

Hendri Satrio mengatakan hal itu, merespons komentar Megawati terkait deklarasi KAMI, saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Kedua Menuju Pilkada Serentak 2020 melalui telekonferensi, Rabu (26/8).

"Saya melihatnya itu sebagai pengakuan saja bahwa banyak tokoh potensial di KAMI yang bisa jadi presiden. Itu kan keluar dari mulut Bu Mega, bukan dari kita-kita," kata Hendri saat berbincang dengan jpnn.com, Kamis (27/8).

BACA JUGA: Benny Membela KAMI, Menyerang Balik Buzzer

Menurut pengajar di Universitas Paramadina ini, sungguh luar biasa KAMI hingga dikomentari oleh Megawati yang merupakan tokoh besar dan pemimpin partai politik terbesar pula pada saat ini.

"Artinya sebagai pemimpin ketua partai politik terbesar saat ini di Indonesia, itu pengakuan yang luar biasa bagi tokoh-tokoh KAMI menurut saya," lanjut Hendri.

BACA JUGA: Benny Pimpin Penggerebekan, Ada Puluhan Kamar Disekat-sekat, Ya Ampun

Komentar Megawati itu juga bisa dimaknai bahwa gerakan KAMI dan perjuangannya sangat mewarnai perpolitikan di tanah air.

"Itu sanjungan yang luar biasa itu, KAMI boleh juga tuh berbangga dengan sanjungan Bu Mega. Yang penting tokoh-tokoh di dalam KAMI itu enggak rebutan, saling sikut untuk menentukan atau untuk memaksakan siapa yang paling menonjol di KAMI," harapnya.

Untuk itu, kata pendiri KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini, karena KAMI sebagai gerakan moral maka tidak boleh ada tokoh yang menonjol di dalamnya.

Kalau ada tokoh yang paling menonjol di tubuh KAMI, dia khawatir bakal ada persaingan di dalam, dan itu malah tidak sehat.

"Tetapi balik lagi ke komentar Bu Mega, itu sanjungan untuk KAMI. Dan saya salut, Bu Mega bisa berbesar hati di awal-awal. ini masih jauh nih Pilpres, bisa merekognisi atau menyadari bahwa banyak tokoh besar yang bisa jadi presiden di KAMI. Tetapi ya, PDIP juga banyak sih tokohnya," tandas Hendri.

 Saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Kedua Menuju Pilkada Serentak 2020 melalui telekonferensi, Rabu (26/8), Megawati menyinggung soal KAMI.

"Kan suka begitu sekarang. Saya suka ketawa. Kan banyak orang ini kan, kemarin-kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI. Wah, KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepingin jadi presiden. Ya, daripada bikin seperti itu, kenapa, ya, dari dulu enggak cari partai?" lanjutnya.

Megawati mengatakan, aturan di Indonesia sesuai tata kenegaraan pemerintahan untuk mengikuti pemilihan presiden, harus mendapatkan dukungan partai politik.(fat/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler