Analisis Neta IPW soal Kursi Kabareskrim Belum Terisi setelah Listyo Sigit Pimpin Polri

Selasa, 16 Februari 2021 – 15:05 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kursi kepala Badan Reserse Kriminal atau  Kabareskrim Polri sudah dua minggu lebih kosong setelah Listyo Sigit Prabowo  menjadi Kapolri.

Sigit sebelumnya merupakan Kabareskrim saat Polri di bawah komando Idham Azis.

BACA JUGA: Deputi Penindakan KPK Masuk Bursa Calon Kabareskrim

Lantas, mengapa salah satu jabatan prestisius di Polri itu tak kunjung terisi?

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane punya analisis soal itu. Menurutnya, penyebab kursi Kabareskrim masih kosong bukan tarik ulur kepentingan di internal Polri.

BACA JUGA: Calon Kabareskrim Pengganti Listyo Sigit Masih Diproses Wanjakti

Mantan wartawan itu menyebut kursi Kabareskrim masih belum terisi karena Ketua Dewan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri Komjen Gatot Eddy Pramono masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Belum ditetapkannya Kabareskrim yang baru hingga kini bukan lantaran adanya tarik ulur kepentingan di tubuh Polri, melainkan gegara ketua Wanjakti berhalangan hadir karena sedang sakit dan dirawat di rumah sakit," kata Neta, Selasa (16/2).

BACA JUGA: Bang Neta Puji Jenderal Bintang Dua Ini 

Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu memastikan tidak ada unsur ewuh pekewuh dalam proses pengisian jabatan Kabareskrim meski Jenderal Listyo Sigit lebih muda di antara elite Polri saat ini.

"Keterlambatan hanya masalah nonteknis," tegasnya. 

Neta menambahkan, posisi Kabareskrim merupakan jabatan penting dan strategis di tubuh Polri. Menurutnya, posisi itu merupakan ujung tombak Polri dalam penegakan hukum di Indonesia. 

Oleh karena itu Neta meyakini Jenderal Listyo Sigit tidak mau mengambil risiko dengan menunjuk seseorang yang belum ia percaya untuk menjadi Kabareskrim. 

Neta meyakini Listyo sebagai Kapolri akan memilih perwira kepercayaannya agar konsep Presisi -prediktif, responsibility atau tanggung jawab, dan transparansi berkeadilan- yang digagas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu berjalan maksimal.

"IPW yakin bahwa nama Kabareskrim baru itu sudah ada di tangan Sigit, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menunjuk perwira tinggi  yang ia percaya menjadi Kabareskrim," ungkapnya.

Neta menduga pada pekan ini sudah ada Kabareskrim baru. "Jadi publik harus sabar menunggu," tegas Neta.(boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler