jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memberikan apresiasi kepada Kapolda Banten Inspektur Jenderal Rudi Heryanto Adi Nugroho.
Menurut Bang Neta, pola pendekatan yang dilakukan jenderal bintang dua Polri itu patut diapresiasi.
BACA JUGA: Neta IPW Berharap Polisi Penembak Laskar FPI Diadili
Ia mencontohkan, Irjen Rudy memberikan kesempatan dan fasilitas kepada para disabilitas untuk menggunakan lapangan Polda dalam setiap kegiatan olahraga di komunitasnya.
IPW melihat selama ini para disabilitas terutama di Banten, selalu kesulitan untuk mendapatkan arena berolahraga.
BACA JUGA: KPK Kembali Panggil Anak Rhoma Irama di Kasus Korupsi Infrastruktur
“Sehingga dengan diberikannya lapangan Polda, para disabilitas bisa maksimal dalam melakukan kegiatan olahraga dan tidak merasa didiskriminasi,” kata Neta, Senin (15/2).
IPW melihat Rudy sejak menjadi Kapolda Banten banyak melakukan terobosan untuk menjalankan konsep Presisi Polri.
BACA JUGA: 2 Pria Mendekati Anak Perempuan yang Sedang Bermain, Kalung Terjatuh, Viral
Irjen Rudy cukup aktif melakukan pendekatan ke berbagai lapisan masyarakat di daerahnya.
Selain kepada para disabilitas, Irjen Rudy juga aktif menggerakkan jajaran Polda Banten, mulai dari polsek hingga polres untuk menyambangi pesantren di berbagai pelosok.
Berbagai kegiatan dilakukan mulai dari pengecatan, perbaikan pesantren yang rusak, berdialog dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya bersama masyarakat.
“Dengan adanya pola pendekatan seperti ini, setidaknya potensi radikalisme di daerah Banten bisa ditekan,” katanya.
Menurut Neta, selain turun langsung ke akar rumput, Irjen Rudy juga melakukan kegiatan silaturahmi dengan ulama karismatik di daerah Banten, seperti Abuya Muhtadi dan KH Abuya Murtadho.
Tak hanya ke kalangan santri, kunjungan Irjen Rudy ke masyarakat Suku Baduy juga patut diapresiasi.
Selain bertujuan untuk menjalani silahturahmi dengan masyarakat pedalaman Baduy, kunjungan itu sekaligus bisa merasakan denyut dinamika sosial setempat.
“Sebab dalam kunjungan itu jajaran Polda Banten juga melaksanaan bakti sosial dan merawat budaya lokal,” jelasnya.
Ia menambahkan dengan masih maraknya pandemi Covid 19, para pejabat daerah memang harus sering aktif turun ke akar rumput untuk mengetahui secara langsung seperti apa dinamika sosial ekonomi masyarakatnya, terutama setelah setahun masa pandemi mencengkram.
Para kapolda misalnya, wajib turun ke akar rumput secara berkala agar bisa mendeteksi sejauh mana dampak setahun pandemi Covid 19 menjadi ancaman bagi gangguan keamanan.
“Kekacauan ekonomi yang disebabkan pandemi Covid 19 yang menimbulkan krisis, kebangkrutan usaha, pengangguran, PHK, dan lain-lain apakah sudah berdampak pada angka kriminalitas dan gangguan keamanan lainnya,” katanya.
Neta berujar, aksi turun ke akar rumput seperti yang dilakukan Irjen Rudy memang perlu dilakukan para Kapolda lain.
Sehingga Polri mendapatkan situasi riil tentang kondisi Indonesia pascasetahun pandemi Covid -19 pada Maret mendatang.
Dengan demikian potensi ancaman keamanan, radikalisme, provokasi, kriminalitas, dan konflik sosial maupun gangguan sosial lainnya pascasetahun pandemi Covid-19 bisa diantisipasi dengan cepat oleh Polri,” ungkapnya. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy