Analisis Pakar soal Saipul Jamil, Pedofilia hingga Homoseksual Fakultatif, Oalah

Senin, 06 September 2021 – 11:19 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri membeber analisis soal kejahatan Saipul Jamil, pedofilia, ephebophilia hingga homoseksual fakultatif.. Foto: Firda Junita

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menilai Saipul Jamil yang bebas murni dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (2/9) lalu tidak tepat disebut pedofilia.

Saipul Jamil (SJ) baru saja bebas setelah menjalani masa hukuman selama lima tahun penjara atas dua perkara yang menjeratnya, yakni pencabulan dan penyuapan.

BACA JUGA: Bang Reza: Aneh, Saipul Jamil Dibenci karena Disebut Pedofilia

Nah, Bang Reza memandang aneh bila mantan suami Dewi Perssik itu dibenci karena disebut sebagai pedofilia.

Dia menjelaskan korban kejahatan Saipul saat kejadian berusia di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak.

BACA JUGA: Gus Miftah Beri Peringatan Ini ke Saipul Jamil, Tegas

Namun, katanya, karena si korban sudah melewati usia pubertas maka Saipul Jamil tidak bisa dikategorikan sebagai pedofilia.

Sebab, pedofilia merupakan sebutan khusus bagi orang yang punya ketertarikan seksual utamanya atau semata-mata kepada anak-anak berusia prapubertas.

BACA JUGA: Kombes Ahmad Yanuari Ihsan Turun Tangan, Kurir Narkoba Ini Tak Berkutik

"Sebutan yang lebih tepat bagi SJ adalah ephebophilia. Tetapi, itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya berahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas," ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu kepada JPNN.com, Minggu malam (5/9).

Reza menerangkan ephebophilia sendiri bukan kelainan, sebagaimana pedofilia. Sebab, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pascapubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja.

Toh, katanya, mereka yang berada antara usia pascapubertas dan pradewasa pada umumnya juga sudah punya minat seksual.

"Walau begitu, jangan diartikan bahwa saya mendukung seks dengan mereka yang berada pada rentang usia tersebut. Seks terbenarkan hanya dalam relasi perkawinan, titik," ujar Reza menegaskan.

Peraih gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu menyebut Saipul Jamil berulang kali dia dikabarkan dekat dengan wanita dewasa.

Artinya, lanjut Reza, kontak seksual Saipul dengan korbannya sepertinya juga tak bisa disebut sebagai ephebophilia.

BACA JUGA: Kapitra Ampera: Buktikan kalau Habib Rizieq Itu Tokoh dan Laku

"Karena SJ dan korbannya berjenis kelamin sama, maka SJ bisa jadi seorang homoseksual. Lebih spesifik lagi, homoseksual fakultatif. Yaitu, mungkin karena tak ada partner yang sah, maka 'tak ada rotan akar pun jadi'," tutur Reza.

Dengan koreksi sedemikian rupa, Reza menilai mereka yang 'memusuhi Saipul Jamil sebagai pelaku kejahatan pedofilia' tampaknya keliru paham.

"Semestinya mereka membenci SJ karena SJ adalah pelaku kejahatan seksual terhadap anak (tanpa embel-embel pedofilia) dan perbuatan jahatnya itu berupa homoseksual fakultatif," tandas Reza Indragiri. (fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler