Analisis Pengamat Soal Megawati Soekarnoputri Tak Salami Surya Paloh

Rabu, 02 Oktober 2019 – 16:20 WIB
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin memiliki analisis soal Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menyalami Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Momen itu tertangkap kamera saat Megawati tiba di Gedur DPR untuk menghadiri pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR periode 2019-2024.

BACA JUGA: Penasaran dengan Goni dalam Sumur, Setelah Dibuka, Isinya Bikin Warga Terheran-heran

Menurut Ujang, tidak bersalamannya Megawati dan Paloh menandakan terdapat persaingan internal di kubu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Diketahui, partai yang dipimpin Megawati dan Paloh merupakan pendukung Jokowi saat kontestasi Pilpres 2019.

BACA JUGA: Usai Dilantik, Anggota DPR asal Papua Beri Pernyataan Begini Soal Rusuh Wamena dan KKB

"Paling penting adalah, ini kan, persaingan pengaruh di internal kubu Jokowi. Itu yang paling penting," kata Ujang saat dihubungi awak media, Rabu (2/9).

Akademisi Universitas Al-Azhar ini menuturkan, Megawati dan Paloh merasa dirinya bakal menjadi figur sentral di dalam pemerintahan Jokowi periode kedua memimpin Indonesia.

BACA JUGA: Polisi Bongkar WhatsApp Grup Beranggotakan Ratusan Pelajar, Isinya Ya Ampun

Ujang menganggap wajar kedua tokoh menganggap dirinya bakal punya peran sentral di pemerintahan Jokowi. Sebab, perolehan suara PDI Perjuangan dan Nasdem menguat di Pileg 2019.

"Hanya ada dua partai yang katakanlah suaranya bertambah sangat signifikan. Jadi, yang pertama itu NasDem, walaupun dia empat besar, suaranya paling tinggi, 130 persen lebih kalau enggak salah. Di saat yang sama, PDI Perjuangan juga naik suaranya yang menjadi 128 kursi, yang sebelumnya 109 kalau enggak salah," ungkap dia.

Ke depan, Ujang memprediksi, aroma persaingan dua tokoh ini bakal meruncing. Meski kader partai PDI Perjuangan dan NasDem bakal giat membantah adanya persaingan itu.

"Kalau menurut hemat saya, bahasa tubuh yang dilakukan Megawati bisa jadi mencerminkan daripada persaingan itu," timpal dia.

Sebelumnya beredar video berdurasi 15 detik yang merekam adegan di area VIP, ruang Rapat Paripurna DPR, Selasa (1/9) kemarin.

Ketika itu, Megawati tampak sedang berjalan melewati tempat duduk sejumlah tokoh. Orang pertama yang dia lewati ialah Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

AHY tampak menangkupkan tangannya ke arah Megawati. Kemudian AHY mengulurkan tangan kepada Megawati untuk bersalaman. Namun, Megawati berjalan berlalu tanpa menyambut tangan AHY.

Megawati justru memilih untuk bersalaman dengan politikus Golkar Rizal Mallarangeng yang duduk di sebelah AHY.

BACA JUGA: Lima Pembunuh dan Pemerkosa Gadis 17 Tahun Itu Divonis Hukuman Mati

Setelah itu, Megawati berjalan mendekati kursi yang ditempati Surya Paloh. Namun, Megawati juga tidak menyalami Paloh. Dari rekaman video, Megawati tampak bersalaman dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler