Analisis Skandal Cinta Terlarang Berawal dari Ucapan Putri Candrawathi, Begini

Senin, 22 Agustus 2022 – 11:51 WIB
Ilustrasi Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis tentang dugaan cinta terlarang di balik kasus pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Analisis Reza itu mengacu istilah konten dewasa yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD ketika ditanya wartawan tentang motif pembunuhan Brigadir J.

BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Marah, Putri Menangis, Analisis Reza Ada Skandal Cinta Terlarang

Terbaru, Putri Candrawathi menangis dan Irjen Ferdy Sambo (FS) dalam kondisi marah saat merencanakan penembakan Brigadir J di rumah Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

"Konten dewasa seperti perkataan Menko Polhukam (Mahfud MD), sepertinya mulai terkuak kebenarannya," ujar Reza menyampaikan analisisnya kepada JPNN.com, Sabtu (20/8) malam.

BACA JUGA: Buntut Pembunuhan Brigadir J, Eks Kapolres Jaksel Dijebloskan ke Mako Brimob

Dalam analisisnya, Reza menarik benang merah soal dugaan skandal di balik pembunuhan itu.

"Benang merahnya, sepertinya adalah sesuatu yang berkaitan dengan skandal cinta terlarang," ucap Reza Indragiri.

BACA JUGA: Kamaruddin Jemput 5 Surat Kuasa Baru Keluarga Brigadir J, Ferdy Sambo-Benny Mamoto Siap-Siap Saja

Penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu menganalisisnya dari ucapan Putri saat diperiksa LPSK. 

Sebelumnya, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyebut Putri Candrawathi saat itu hanya mengucapkan kata-kata singkat saat asesmen, yakni "'Malu, Mbak. Malu".

Lalu, ada pernyataan dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto yang sudah dicopot bahwa Putri mengalami pelecehan seksual.

"Tarik ke belakang, Kapolres Jaksel sebut pelecehan seksual. FS berdalih, Yosua telah merusak martabat keluarga. Menko Polhukam mengibaratkannya sebagai konten dewasa," tutur Reza.

"Tambah lagi apa yang kabarnya Kuat Ma'ruf (tersangka, red) saksikan di Magelang," tutur Reza.

Dari situlah pria yang pernah mengajar di STIK/PTIK itu lantas menarik benang merah yang berkaitan dengan skandal cinta terlarang itu.

BACA JUGA: Sisi Santai Komjen Agus Andrianto, Sosok Kasual Lihai Bergitar, Los Dol

"Akan tetapi kalau sudah masuk ke hal-hal yang beraroma aib, biar teman-teman psikologi yang biasa muncul di program-program seleb saja yang mengulas," ujar Reza yang enggan memberi analisis terlalu jauh.

Putri Mengaku Masih Mencintai Irjen Sambo

Bila ditarik lagi ke belakang, ada pernyataan Putri Candrawathi yang berkorelasi dengan analisis Reza Indragiri.

Pernyataan itu disampaikan Putri saat pertama kali muncul ke publik di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, pada Minggu (7/8) malam.

Saat itu Putri ingin menemui suaminya, Ferdy Sambo yang ditahan di tempat khusus di Mako Brimob itu, tetapi tidak bisa bertemu.

Putri yang didampingi pengacaranya tiba-tiba berbicara soal cinta dan lantas menangis.

"Saya Putri, bersama anak-anak, saya memercayai dan tulus mencintai suami saya," kata Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi Tersangka

Polisi akhirnya menetapkan Putri Candrawathi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto sebelumnya telah mengungkap peran istri Ferdy Sambo itu.

Menurut Komjen Agus, Putri berada di lantai tiga rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, saat pertemuan sebelum Brigadir J ditembak.

"(Putri) ada di lantai tiga saat Ricky dan Richard ditanya kesanggupan (oleh Irjen Sambo) untuk menembak almarhum Yosua," kata Komjen Agus saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/8).

Jenderal bintang tiga itu menyebut Putri mengajak Brigadir Yosua, Bripka RR, Bharada E, dan KM ke lokasi kejadian, rumah dinas Sambo.

"Mengajak berangkat ke Duren Tiga bersama RE, RR, KM, almarhum J. Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS (Ferdy Sambo, red)," ungkap Agus.

Putri Candrawathi juga bersama Ferdy Sambo saat menjanjikan uang tutup mulut kepada Bharada RE, Bripka RR, dan KM.

"Bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR, dan KM," kata Komjen Agus Andrianto. (fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler