Anas Bantah Punya Tambang Batu Bara di Kutim

Kamis, 17 April 2014 – 17:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah memiliki pertambangan batu bara di Kutai Timur. Ia mengaku pernah membeli tambang di Pasar Rumput.

"Tambang? Kan sudah saya pernah bilang saya pernah membeli tambang di Pasar Rumput, selain di Pasar Rumput saya tidak pernah beli tambang," kata Anas usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (17/4).

BACA JUGA: Boediono Disebut Perintahkan tak Lampiri Kajian tentang Century

Anas diperiksa selama hampir enam jam sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Ia mengaku tidak pernah mendengar PT Arina Kotajaya. Selain itu, ia juga tidak mengenal orang bernama Saripah dan Nur fauziah. Dua nama itu terdapat dalam surat izin kepemilikan tambang di Kutai Timur.

"Enggak kenal, yang kenal Syarifah tapi gelar. Syarifah Nurhayati Assegaf itu saya kenal. Tapi kan namanya aslinya itu Nurhayati Assegaf, nama panggilannya itu Syarifah," tandas Anas.

BACA JUGA: Suryadharma Nilai Prabowo Paling Pantas Jadi Presiden

Sebelumnya, Bupati Kutai Timur Isran Noor menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Anas. Ia mengaku dicecar soal kepemilikan izin tambang batu bara.

"Saya dimintai keterangan terkait dengan TPPU terhadap Anas, yaitu mengenai persoalan keterkaitan dengan kepemilikan izin tambang batu bara," kata Isran usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (17/4).

BACA JUGA: Ini Tanggapan Suryadharma Dikabarkan Dapat USD 5 Juta dari Prabowo

Isran menjelaskan, tidak ada nama Anas dalam surat kepemilikan izin tambang batu bara itu. Izin tersebut, tambah dia, dikeluarkan pada tahun 2010. Selama pengajuan izin, Isran mengaku tidak pernah bertemu dengan Anas.

"Kalau saya lihat si pemiliknya saya diperlihatkan oleh penyidik, itu tidak ada nama Anas di situ. ‎Di situ namanya Saripah, satu lagi Nur fauziah. Jadi tidak ada tuh nama Anas di situ. Nama perusahaannya PT Arina Kotajaya," ucap Isran.

Isran mengatakan, izin kepemilikan tambang batu bara itu berlokasi di Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Bengalon dan Kongbeng. Ia menuturkan, luas tambang batu bara itu mencapai 10 ribu hektar.(gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wantim Golkar Sepakat Evaluasi Kinerja Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler