jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum kembali ngoceh. Kali ini dia mengomentari pencalonan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketum Demokrat.
Menurut Anas, langkah SBY itu melanggar komitmennya sendiri. Dimana, menurut Anas, SBY terpilih secara aklamasi dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, Maret 2013 lalu, tujuannya untuk penyelamatan partai. Jadi, sifatnya hanya sementara.
BACA JUGA: Panglima TNI Tawari Keluarga Korban AirAsia Melihat Proses Evakuasi
Anas heran, mengapa SBY ngebet akan maju lagi di Kongres 2015, dengan wacana akan terilih lagi secara aklamasi.
Hal ini disampaikan Anas lewat akun twitternya @anasurbaningrum, Selasa (6/1/2015) siang, sebagai lanjutan dari kicauan beberapa hari lalu yang membahas soal pantas tidaknya SBY kembali mencalonkan diri sebagai ketum PD.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Kapolri Janji Seluruh Jenazah Teridentifikasi
Berikut rangkuman kicauan Anas dalam akun @anasurbaningrum antara pukul 12.07-13.00 WIB tadi:
1. Pekan lalu sdh disebut bbrp nama calon Ketum Demokrat yg layak dan beredar di media. #kisahkongres *abah
BACA JUGA: Berdzikir di Heli yang Berputar, Diupayakan juga di Kapal
2. Juga tentang kepantasan Pak SBY yg saya sebut silahkan ditanyakan kpd hati kecilnya sendiri. #kisahkongres *abah
3. Kelayakan dan kepantasan agak berimpit, tetapi jelas 2 hal yg berbeda. #kisahkongres *abah
4. Mengapa soal kepantasan sebaiknya ditanyakan kpd Pak SBY sendiri? Tentu ada konteksnya. #kisahkongres *abah
5. Pada saat KLB di Bali Pak SBY menyatakan hanya akan jadi Ketum Demokrat tdk lama. Sebentar saja. #kisahkongres *abah
6. Hanya untuk keselamatan Demokrat yg tahun 2013 itu sdh persiapan menuju pileg 2014. #kisahkongres *abah
7. Ada yg menyebut hanya akan jadi Ketum sampai selesai pileg 2014 saja. Untuk mengatasi situasi "darurat". #kisahkongres *abah
8. Isu keselamatan dan situasi "darurat" partai pula yg digunakan Pak SBY untuk hentikan Pak Marzuki. #kisahkongres *abah
9. Dengan sebuah SMS panjang, beberapa poin, Pak SBY "menekan" agar Pak Marzuki mundur. #kisahkongres *abah
10. Gerakan penggalangan Pak Marzuki di Ancol lalu diubah dan disajikan sbg dukungan kpd Pak SBY. #kisahkongres *abah
11. Mungkin sbg Ketua DPR waktu itu Pak Marzuki banyak pertimbangan untuk "berbeda dengan Pak SBY. #kisahkongres *abah
12. Setelah skrg bukan lagi Ketua DPR, apakah Pak Marzuki jadi berani maju? Infonya masih maju-mundur. #kisahkongres *abah
13. Nah, kembali kpd Pak SBY, apakah pantas maju menjadi Ketum lagi dengan melanggar janji? #kisahkongres *abah
14. Bagi yg tdk setuju Pak SBY maju, tentu akan menagih "mana janjimu" dulu. Janji adalah utang. #kisahkongres *abah
15. Bagi yg bersemangat mendukung Pak SBY, tentu akan punya alasan lain. "Kan Pak SBY diminta para kader". #kisahkongres *abah
16. Bagi Pak SBY sendiri, jawabannya ada pada hati kecilnya. Jika mau jadi Ketum lagi, itulah bisikan hatinya. #kisahkongres *abah
17. Jadi yg paling tepat menjawab soal kepantasan itu adalah takaran moralitas politik pribadi Pak SBY sendiri. #kisahkongres *abah
18. Ada falsafah Jawa "sabdo pandito ratu, tan keno wola-wali". Perkataan pemimpin hrs bisa dipegang. #kisahkongres *abah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Laksono Masih Konsisten untuk Islah dengan Ical
Redaktur : Tim Redaksi