jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengaku tidak pernah merencanakan untuk menjadi seorang ketua umum partai. Sebab, ia telah memiliki cita-cita lain.
"Dulu cita-cita saya bukan jadi politisi. Selain ikut organisasi HMI, saya kuliah rajin. Dulu saya ingin jadi dosen, tapi daftar dua kali tidak tercapai," kata Anas dalam sebuah diskusi bertajuk "Telaah Komunikasi Politik Anas Urbaningrum" di Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (10/11).
BACA JUGA: 484 WNI Pulang, Jumhur Merasa Girang
Anas melanjutkan ceritanya bahwa setelah cita-cita menjadi dosen tidak tercapai, ia belajar organisasi di HMI. Kemudian Anas menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selepas menjabat sebagai anggota KPU, ia ditawari untuk membantu Partai Demokrat.
Di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Anas sempat menjadi ketua umum. Menurutnya, menjadi seorang ketua umum partai bukanlah sesuatu yang direncanakannya. "Karena ketum kesasar saja," katanya.
BACA JUGA: Ruhut Dinilai Punya Potensi Khianati SBY
Anas merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Anas melepaskan jabatannya sebagai ketum Partai Demokrat.
Sesudah itu, Anas membentuk sebuah organisasi masyarakat bernama Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). "Mendirikan PPI juga tidak direncanakan," kata pria kelahiran Srengat, Blitar 15 Juli 1969 ini.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Anas Anggap Penahanan Bukan Kewajiban
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Beber Alasan Pilih Ahok untuk Dampingi Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi