Anas-Menteri BUMN Bertemu di Hotel

Jelang IPO Krakatau Steel

Selasa, 16 November 2010 – 06:55 WIB

JAKARTA - Dugaan terjadinya pat gulipat penjualan saham PT Krakatau Steel Tbk dengan sejumlah kekuatan politik terus berkembang liarKali ini menyeret elite Partai Demokrat setelah terungkapnya pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar sebelum pencatatan saham berkode KRAS tersebut di lantai bursa.

Pertemuan Anas-Mustafa di Restoran Nippon Kan, Hotel Sultan, Jakarta, tersebut berlangsung akhir Oktober 2010

BACA JUGA: Tiga Jamaah RI Wafat saat Wukuf

Saat itu Anas tidak sendirian
Dia ditemani Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Jafar Hafsah dan sejumlah anggota DPR dari FPD

BACA JUGA: Kabareskrim Pastikan Susno juga Diusut

Misalnya, Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasih dan anggota Komisi VI Ferrari Romawi.

"Saya berani bersaksi kalau pertemuan itu memang ada
Saya dapat langsung dari saksi mata yang melihatnya," kata anggota DPR asal PKB Lily Chadijah Wahid di gedung DPR, Jakarta, kemarin (15/11)

BACA JUGA: Mengaku Ke Bali, Gayus Menangis

Dari sejumlah saksi mata, kata Lily, pertemuan itu berlangsung hingga sekitar dua jam

Menurut Lily, sulit menghindarkan persepsi orang untuk tidak mengaitkan pertemuan itu dengan polemik penjualan saham perdana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel belakangan iniSebab, tidak lama setelahnya, saham tersebut resmi diluncurkan ke publik"Secara nalar, kalau ada ketua partai bertemu menteri BUMN sebelum IPO sebuah perusahaan, pasti ada maksud dan tujuan tertentu," lanjut Lily.

Ketua FPD Jafar Hafsah membenarkan adanya pertemuan tersebutNamun, dia membantah kalau ada agenda pembicaraan terkait dengan IPO PT Krakatau Steel"Itu hanya pertemuan biasa, cuma silaturahmi dan makan-makan biasaSaat itu ketua umum mengenalkan saya sebagai ketua fraksi baru," ujar Jafar saat dihubungi tadi malam (15/11)

Dia mengaku heran kalau ada pihak-pihak yang berusaha menghubungkan pertemuan tersebut dengan penjualan saham PT Krakatau SteelApalagi, sampai ada deal antara Anas dan menteri BUMN terkait dengan saham salah satu perusahaan BUMN itu"Ini semua mengarah ke fitnahMas Anas bahkan meninggalkan tempat sebelum pertemuan selesai karena ada acara lain," tegasnya.

Jafar lantas menyindir, sejumlah pertemuan ketua umum partai lain dengan menteri-menteri selama ini berlangsung biasa"Kalau Ical (Aburizal Bakrie, ketua umum Partai Golkar), Hatta Rajasa (PAN), atau Muhaimin Iskandar (PKB) bertemu menteri-menteri, kita juga tidak pernah curiga," bebernyaPolemik penjualan saham PT Krakatau Steel mencuat setelah Amien Rais menyampaikannya saat pelantikan pengurus DPW PAN Jogjakarta, 31 Oktober 2010Ketua Majelis Pertimbangan PAN itu yakin ada skandal yang bahkan lebih besar daripada kasus dana talangan (bailout) Bank CenturyDia meminta isu itu diledakkan.

Setelah diramaikan sejumlah politisi, di pasaran saat ini saham PT Krakatau Steel melonjak tajamSekarang harganya sudah mencapai Rp 1.250 per lembarPadahal, penetapan harga yang dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010 lalu hanya Rp 850 per lembarKarena hal ini, negara berpotensi dirugikan triliunan rupiah

Menurut Ketua DPP Partai Golkar Firman Subagyo, pertemuan Anas-Mustafa memang melahirkan tafsir publikMenurut dia, bisa jadi kasus penjualan Indosat dan Century terulang lagiYaitu, uang yang semestinya milik negara hanya dinikmati partai tertentuFirman menjelaskan, bisa jadi aset KS menjadi kavling partai dan kelompok tertentu karena segi tiga emas, yaitu ekonomi, politik, dan kekuasaan selalu menyatu"Segi tiga emas itu kerap mengintervensi kebijakan negaraSiapa yang punya kekuasaan itu mudah mengatur kebijakan," kata Firman(dyn/c2/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul Akui Simpan Uang di Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler